JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengakui ada peningkatan kasus demam berdarah atau DBD.
"Angka DBD-nya memang kelihatan ada peningkatan dan memang ya polanya DBD akan naik di awal tahun, puncaknya April nanti terus baru turun," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Senin (31/1/22).
Dwi belum memberikan data secara rinci terkait peningkatan angka kasus DBD.
Baca Juga: Tak Hanya Kasus Covid-19 Naik, DBD di Kota Sukabumi juga Meningkat
Menurutnya, siklus demam berdarah yang meningkat secara tahunan dipengaruhi oleh faktor iklim. Diperkirakan angka kasus DBD akan meningkat hingga musim penghujan selesai.
"Dari iklimnya, besar kemungkinan DBD meningkat sampai nanti terjadi perubahan iklim di pola hujan di bulan-bulan April baru nanti angka DBD-nya akan turun," katanya.
Masyarakat diminta waspada dan turut bertanggung jawab menjadi juru pemantau jentik atau jumantik di keluarga masing-masing.
"Anggota keluarga yang bertanggung jawab menjadi jumantik mandiri mengingatkan anggota keluarga yang lain di rumah dan juga mengecek jangan sampai ada yang bertelur," kata Dwi.
Baca Juga: Tercatat Ada 52 Kasus DBD di Kota Kediri, Pasien Didominasi Oleh Anak-Anak
Selain itu, jika ada anggota keluarga yang demam, harus diawasi dan jika perlu harus segera dibawa dan diperiksa di fasilitas kesehatan terdekat.
"Kemudian pada saat demam terus menerus perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter ke faskes dan kemungkinan perlu dilakukan pengencekan darah dan lain, dan bisa dilihat demamnya karena apa," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.