WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini tak akan berhenti hanya dengan menyerang Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat (AS), Oksana Markarova.
Markarova pun menegaskan keadaan tersebut harus menjadi peringatan bagi Eropa.
Ia pun menegaskan bahwa dunia harus berdiri untuk menghentikan Putin, karena tak akan ada orang yang selamat.
Baca Juga: Tentara Ukraina Penjaga Perbatasan Tetap Santai Meski Terancam Serangan Rusia
“Ini akan menjadi serangan bagi demokrasi dan saya percaya tak akan ada yang selamat jika Ukraina diserang,” tuturnya dikutip dari Mirror.
“Kami tak ingin menjadi bagian dari Uni Soviet atau Kerajaan Rusia atau Federasi Rusia,” tambah Markarova.
Ia pun menegaskan bahwa Ukraina hanya ingin menjadi negara yang berdaulat, dan akan berjuang untuk kemerdekaan mereka.
“Jika Ukraina akhirnya diserang Rusia, tentu saja mereka tak akan berhenti setelah Ukraina,” katanya.
“Itu sebabnya ini harus menjadi perhatian Eropa, dan semua negara demokrasi untuk membantu kami mempertahankan diri, tetapi juga menunjukkan bahwa hukum internasional masih berjalan,” lanjut Markarova.
Baca Juga: Balita Jadi Pahlawan, Bangunkan Orang Tua yang Hilang Penciuman karena Covid-19 Saat Rumah Terbakar
Meski begitu, ia menegaskan rakyat Ukraina tidak boleh panik, dan bersiap untuk opsi apa pun.
“Tapi mari kita perjelas di sini, kita tahu siapa agresornya dan semua orang tahu siapa agresornya. Itu adalah Rusia,” katanya.
Putin sendiri sebelumnya sempat mengungkapkan permintaan kepada AS dan NATO agar menolak Ukraina untuk bergabung dengan aliansi barat tersebut.
Namun, AS kemudian menegaskan menolak permintaan Ukraina tersebut, dan mengancam Rusia akan diberlakukannya sanksi jika mereka berkeras menginvasi Ukraina.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.