JAKARTA, KOMPAS.TV – Tahun Baru Cina atau Imlek umumnya identik dengan warna merah, angpau, kue bulan, hingga barongsai. Namun, ada anggapan bahwa Imlek di Indonesia kini identik dengan hujan.
Tak sedikit dari kita yang bertanya mengapa kerap turun hujan saat Imlek. Apakah hanya kebetulan atau ada hubungannya?
Deputi Bidang Meterorologi BMKG Guswanto menjelaskan alasan di balik turunnya hujan di Hari Raya Imlek. Menurutnya, selama ini Imlek selalu jatuh di bulan Januari-Februari.
Baca Juga: 10 Ucapan Imlek Agar Tahun 2022 Penuh Keburuntungan, Beserta Versi Bahasa Inggris
Bulan Januari-Februari masuk ke dalam periode musim hujan sehingga kerap turun hujan.
“Demikian pada 2022, Hari Raya Imlek 2573 Kongzili jatuh pada 1 Februari 2022, yang notabene merupakan musim hujan,” kata Guswanto, Jumat (28/1/2022), mengutip Kompas.com.
Di sisi lain, puncak musim hujan di tahun 2022 ini terjadi di awal tahun. Tak ayal, curah hujan yang turun menjelang dan saat Imlek cukup tinggi.
Setidaknya terdapat 12 wilayah di Indonesia yang diperkirakan akan turun hujan lebat selama Imlek, yakni Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua.
Meski tengah merayakan Tahun Baru Cina, Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan bencana.
"Berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Guswanto.
Baca Juga: Serba-serbi Tradisi Jelang Imlek, dari Basuh Kaki Orangtua, Lampion, Hingga Barongsai
Selain penjelasan ilmiah, terdapat penjelasan filosofis mengenai hujan dan Imlek ini. Dosen Jurusan Arkeologi UGM Fahmi Prohantoro mengatakan bahwa masyarakat China memiliki keyakinan bahwa hujan merupakan simbol keberuntungan.
Hujan yang turun saat Imlek pin dianggap sebagai keberuntungan yang kedatangannya ditunggu-tunggu.
“Jadi, ketika Imlek kemudian hujan, itu mereka merasa berkahnya turun. Ada semacam kebahagiaan,” jelas Fahmi.
Senada dengan Fahmi, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia Povinsi DKI Jkarta Glenn Wijaya mengatakan bahwa hujan saat Imlek merupakan pertanda yang baik.
“Apalagi Imlek itu untuk menandai datangnya spring (musim semi). Maka dari itu, hujan merupakan simbol yang baik untuk kehidupan agraris,” paparnya.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.