Kompas TV internasional kompas dunia

Ironis, Jurnalis Selandia Baru yang Hamil Minta Pertolongan Taliban setelah Ditolak Masuk Negaranya

Kompas.tv - 30 Januari 2022, 17:34 WIB
ironis-jurnalis-selandia-baru-yang-hamil-minta-pertolongan-taliban-setelah-ditolak-masuk-negaranya
Jurnalis Selandia Baru yang hamil, Charlotte Bellis, mengaku ironis dirinya harus meminta pertolongan Taliban setelah ditolak masuk ke negaranya. (Sumber: Patrick Lewis/Starpix/Shutterstock)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Seorang jurnalis Selandia Baru yang hamil merasa ironis dirinya harus meminta pertolongan Taliban setelah ditolak masuk negaranya karena aturan karantina.

Jurnalis New Zealand Herald, Charlotte Bellis, mengungkapkan dirinya merasakan sebuah ironisme yang brutal melihat apa yang terjadi.

Pada kolomnya di media tersebut, Bellis mengatakan ia pernah mempertanyakan kepada Taliban mengenai bagaimana mereka memperlakukan perempuan.

Kini ia pun mempertanyakan hal yang sama kepada pemerintahannya.

Baca Juga: Presiden Israel Lakukan Kunjungan Kenegaraan Pertama ke Uni Emirat Arab

Ia bahkan mengatakan Taliban telah memberikan tempat aman untuknya.

“Ketika Taliban menawarkan kepada Anda, seorang perempuan yang hamil dan tak menikah, sebuah surga yang aman, Anda akan tahu betapa buruknya situasi Anda,” tulis Bellis di kolomnya seperti dikutip dari The Guardian.

Bellis tahun lalu bekerja untuk Al-Jazeera dan meliput tentang penarikan tentara Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.

Ketika itu, ia mendapatkan perhatian karena menanyai pemimpin Taliban mengenai perlakukan mereka terhadap perempuan dan gadis.

Bellis sendiri saat ini tinggal di Belgia, tempat kekasihnya yang juga ayah dari calon bayinya, fotografer Jim Huylebroek, tinggal.

Baca Juga: Duh, PM Kanada Justin Trudeau dan Keluarga Kabur ke Lokasi Rahasia karena Demonstrasi Antivaksin



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x