KOMPAS.TV - Gelombang Covid-19 varian Omicron belum lagi berlalu, kini muncul lagi mutasi turunannya yang sudah terdeteksi di 49 negara.
Namanya Subvarian BA.2, karena mutasi Omicron sebelumnya merupakan varian BA.1.
Ternyata per 28 Januari, 55 kasus Omicron BA.2 sudah terdeteksi di Indonesia.
Sebenarnya apa yang membuat Subvarian mutasi Omicron ini jadi sorotan?
Berbeda dengan varian Omicron atau BA.1, Subvarian BA.2 ini jadi perhatian para ilmuwan karena karakteristik mutasinya yang tidak bisa terdeteksi oleh Kit PCR metode S Gene Target Failure atau SGTF yang kini kita gunakan untuk mendeteksi kasus Omicron dengan cepat.
Baca Juga: Ratusan Siswa & Guru Laksanakan Tes Usap Massal di SMA Warga Solo, 25 Orang Positif Covid-19
Akibatnya, Subvarian Omicron BA.2 ini tak bisa dibedakan dengan mutasi virus Covid-19 lainnya, meski tetap terdeteksi lewat tes usap PCR untuk diagnosis Covid-19 pada umumnya.
Tapi, apakah varian mutasi yang dijuluki "Son Of Omicron" ini lebih ganas dari Omicron pendahulunya?
Per 28 Januari, kasus Covid-19 melonjak hingga hampir 10.000 kasus dalam sehari.
Namun, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat agar tidak panik.
Selama penularan masih ada, potensi mutasi Covid-19 akan terus terjadi dan tidak boleh diremehkan apapun variannya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat, Kota Bogor Kembali Berlakukan Ganjil Genap
Apalagi jika menginfeksi warga lanjut usia dengan komorbid dan anak-anak.
Selain meningkatkan potensi diabetes pada anak, infeksi Covid-19 juga bisa berpotensi menimbulkan MIS-C atau Multisystemm Inflammatory Syndrom In Children atau kondisi medis ketika bagian organ-organ tubuh pada anak mengalami peradangan dan justru muncul setelah anak sembuh dari Covid-19.
Hingga 29 Januari, sudah ada 3 pasien Omicron yang meninggal dunia.
Sudah 2 tahun kita hidup dibayangi pandemi, tak ada cara lain untuk mencegah penularan Covid-19 selain disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Sultan HB X Minta PTM 100 Persen Dievaluasi, Buntut Kasus Covid-19 Kembali Melonjak di DIY
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.