JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 varian Omicron mulai mengalami peningkatan. Sejak pasien pertama diumumkan pada Kamis 16 Desember 2021, total kasus varian Omicron di Indonesia kini mencapai 1.998 kasus.
Direktur Utama RSPI Prof dr Sulianti Saroso Mohammad Syahril mengingatkan, ada tiga sifat varian Omicron yang harus menjadi perhatian masyarkat.
Pertama, kecepatan menyebar atau menular hampir lima kali lipat dari varian lain.
Kedua, varian Omicron bisa menghindari antibodi yang sudah terbentuk.
Baca Juga: Ini Gejala Umum Pasien Covid-19 yang Terinfeksi Varian Omicron
Ketiga, derajat dari varian Omicron lebih rendah dari varian Delta.
Menurut Syahril, karena varian Omicron bisa menghindari antibodi yang dibentuk, maka perlu adanya booster atau penguat untuk memberi tambahan agar antibodi semakin banyak.
"Artinya walau sudah divaksin, maka dengan varian baru ini kemungkinan bisa terkena karena kemampuan dari Omicron itu untuk menghindar," ujarnya saat jumpa pers persiapan Kemenkes menghadapi gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia, Kamis malam (27/1/2022).
Syahril mengimbau masyarakat untuk tidak panik menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Baca Juga: Menkes Minta Masyarakat Persiapkan Diri untuk Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Omicron
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.