KIEV, KOMPAS.TV - Seorang ibu di Ukraina menunjukkan kesiapannya untuk menghadapi Rusia, dengan mempersenjatai diri dengan senapan sniper besar.
Perempuan bernama Mariana Zhaglo, 52 tahun, itu sebenarnya tak berbeda dengan ibu-ibu lainnya.
Tetapi, perempuan yang juga bekerja sebagai peneliti pemasaran itu menegaskan, dirinya siap angkat senjata untuk membela negaranya.
Ia pun menjadi satu dari ribuan rakyat Ukraina yang bersiap menghadapi invasi Rusia.
Baca Juga: Boeing Rugi Rp52 T karena Pengiriman 787 Dreamliner Terlambat
“Sebagai ibu, saya tak ingin anak saya mewarisi Ukraina yang penuh masalah, atau mendapati ancaman yang menurun kepada mereka. Saya pikir lebih baik saya menghadapinya saat ini,” ujar Mariana dilansir dari Daily Mail.
“Untuk itu, kami akan berjuang demi Kiev. Kami akan berjuang untuk melindungi kota kami. Jika memang penembakan telah dimulai, saya akan mulai menembak,” tambahnya.
Zhaglo pun memperlihatkan senapan Zbroyar Z-15 yang baru dibelinya.
Ia menjelaskan bahwa Zbroyar Z-15 adalah senapan berburu, tetapi ia mengatakan tak berniat menggunakannya untuk berburu.
“Saya tak pernah berburu sebelumnya dalam hidup saya. Saya membeli senjata ini setelah mendengarkan beberapa tentara mendiskusikan senapan terbaik untuk didapatkan,” katanya.
Zhaglo sendiri merupakan satu dari ribuan warga Ukraina yang bergabung dengan Pasukan Pertahanan Teritorial (TDF).
TDF adalah seksi sukarelawan dari tentara Ukraina yang jumlahnya terus meningkat setelah tensi di perbatasan Ukraina dengan Rusia terus meningkat.
Kesiapan Zhaglo muncul tak lama setelah Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa intelijen memperkirakan pasukan elit Rusia telah melewati perbatasan dan masuk ke Ukraina. Hal itu diungkapkan Wallace kepada Komite Masalah Luar Negeri DPR Inggris.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Diyakini Bakal Berdamai, Apa Sebabnya?
Dilaporkan, ratusan ribu tentara Rusia sudah berkumpul di perbatasan Ukraina.
Pihak Barat dan pemerintah Ukraina menegaskan, Rusia tengah bersiap untuk menginvasi Ukraina.
Meski begitu, Rusia membantah bahwa mereka berencana untuk menduduki Ukraina.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.