BANGKOK, KOMPAS.TV - Departemen Ilmu Kedokteran Thailand hari Rabu, (26/1/2022) mengumumkan empat belas orang di Thailand terinfeksi subvarian Omicron BA.2, dengan satu orang meninggal dunia, seperti dilansir Straits Times, Kamis, (27/1/2022).
Varian Omicron BA.2 dijuluki "varian siluman" karena kesulitan membandingkannya dengan varian Delta menggunakan metode PCR.
BA.2 menyebar dengan cepat di sekitar 40 negara, termasuk Singapura, India, Denmark, Swedia dan Inggris.
"Varian Omicron yang ditemukan di Thailand sejak 6 Desember tahun lalu adalah varian BA.1 yang mengalami mutasi pada posisi K417N, T478K, N501Y dan del69/70 dari virus asli Covid-19," jelas dr Supphakit dari Departemen Ilmu Kedokteran Thailand.
"Sekitar tiga minggu setelah pertama kali ditemukan di kalangan wisatawan asing, varian BA.1 menyebar dengan cepat ke sejumlah negara, dengan beberapa cluster dilaporkan di kawasan padat penduduk dan pariwisata," katanya.
"Omicron Subvarian BA.2 pertama kali ditemukan di Thailand pada 2 Januari. Sejak itu, 14 pasien dilaporkan terinfeksi," kata Dr Supphakit, seraya menambahkan Omicron subvarian BA.3 "belum ditemukan di Thailand".
Baca Juga: Thailand Jadi Negara Asia Pertama yang Legalkan Ganja
Dokter Supphakit mengatakan sejauh ini tidak ada bukti BA.2 berbeda dari BA.1 dalam hal penularan, potensi pasien untuk mengembangkan gejala parah, atau kemampuan untuk menghindari kekebalan yang diciptakan setelah pulih dari Covid-19 atau dengan menerima vaksin.
“Selain sulit dibedakan dari varian Delta melalui pengujian (reverse transcription PCR), subvarian BA.2 berbeda dengan BA.1 dan BA.3, artinya tidak menunjukkan adanya mutasi pada posisi 69-70 dari lonjakan protein," tambahnya.
Sejauh ini, tujuh orang di Thailand yang terinfeksi varian Omicron tercatat meninggal dunia, sehingga tingkat kematian Omicron di negara itu menjadi 0,1 persen.
Omicron sekarang menjadi varian dominan di Thailand, terhitung 94,6 persen dari seluruh pasien yang terinfeksi saat ini. Sementara itu, Varian Delta menyumbang 5,4 persen.
Varian Omicron menyumbang hampir semua kasus impor, dan varian Delta hanya 0,6 persen. Di dalam negeri Thailand, 92,3 persen kasus adalah varian Omicron, dengan 7,7 persen sisanya dikaitkan dengan varian Delta.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/The Nation
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.