WASHINGTON, KOMPAS.TV — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan Pentagon menyiagakan sekitar 8.500 tentara untuk ditempatkan di Eropa, di tengah ketegangan yang semakin tinggi antara Rusia dan Ukraina.
Pada Senin (24/1/2022), Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan, belum ada keputusan akhir yang dibuat mengenai pengerahan pasukan. Menurutnya pengerahan pasukan hanya akan terjadi jika NATO memutuskan untuk mengaktifkan pasukan respons cepat, atau jika ada situasi lain yang berkembang.
Baca Juga: Siap Hadapi Rusia, Jenderal Ukraina: Kami Akan Merobek Mereka dengan Tangan Kosong
“Ini tentang jaminan bagi sekutu NATO kami,” kata Kirby seperti dikutip dari The Associated Press.
Kirby mengatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin merekomendasikan kepada Biden, bahwa dibutuhkan sekitar 8.500 tentara yang disiagakan untuk kemungkinan ditempatkan di Eropa. Hal ini dilakukan mengingat bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mengurangi tekanan militernya di Ukraina.
"Kami selalu mengatakan kami akan memperkuat sekutu kami di sisi timur, dan percakapan serta diskusi itu tentu saja telah menjadi bagian dari apa yang telah didiskusikan oleh pejabat keamanan nasional kami dengan rekan-rekan mereka selama beberapa minggu terakhir ini," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki.
Kemudian pada Senin, Biden mengadakan hubungan video dengan beberapa pemimpin Eropa tentang pembangunan militer Rusia dan tanggapan potensial terhadap invasi.
Baca Juga: Inggris Ternyata Tetap Tak Akan Kirim Pasukan jika Rusia Menyerang, Padahal Mengaku Dukung Ukraina
Kirby mengatakan Austin mengantisipasi potensi NATO untuk mengaktifkan NATO Response Force, yaitu pasukan multinasional yang berjumlah sekitar 40.000 tentara. Sebagian besar dari 8.500 tentara AS yang disiagakan akan dikirim sebagai bagian dari pasukan respons itu. Dia menambahkan bahwa pasukan AS yang kini sudah berbasis di Eropa dapat digeser ke timur sebagai bala bantuan lebih lanjut.
Sebagai contoh kesiapan pasukan AS, Kirby mengatakan bahwa saat ini pasukan AS sudah harus siap jika harus dipindahkan dengan pemberitahuan 10 hari sebelumnya. Selanjutnya pasukannya akan diminta untuk siap dipindahkan hanya dalam pemberitahuan 5 hari sebelumnya.
Baca Juga: Khawatir Invasi Rusia, AS Tarik Pulang Keluarga Staf Kedutaan di Ukraina
Langkah Pentagon dilakukan ketika ketegangan meningkat antara Rusia dan dunia barat atas kekhawatiran bahwa Moskow berencana untuk menyerang Ukraina. NATO menguraikan kemungkinan penempatan pasukan dan kapal, Inggris mengatakan akan menarik beberapa diplomat dari Kyiv, dan Irlandia mengecam rencana latihan perang Rusia.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.