KARNATAKA, KOMPAS.TV - Seorang pria di India melakukan langkah ekstrem usai kesal karena pengajuan pinjamannya ditolak oleh sebuah bank.
Tidak tanggung-tanggung, pria yang diketahui bernama Wasim Hazaratsab Mulla, 33 tahun itu memutuskan membakar bank yang menolak pinjamannya.
Wasim yang merupakan pekerja yayasan dari Haveri, mendatangi bank Canara di Karnataka untuk mengajukan pinjaman 1,6 juta rupee atau setara Rp307 juta, Desember lalu.
Namun, pengajuannya pinjamannya kemudian ditolak karena adanya perbedaan dalam dokumen yang diserahkan yang melanggar kebijakan kredit bank.
Baca Juga: China Kembali Provokasi Taiwan, Kirim 39 Pesawat Tempur ke Area Udara Lawan
Dikutip dari Oddity Central, Wasim kemudian tak menerima keputusan itu dengan baik, dan memutuskan kembali ke bank itu pada Minggu (9/1/2022).
Ia membobol jendela dan menyiramkannya dengan cairan yang mudah terbakar dan menyalakan api ke gedung tersebut.
Saksi mata mengatakan kepulan asap mengepul dari gedung yang terbakar dan segera membunyikan alarm.
Pembakar yang marah itu juga ditahan oleh penduduk setempat sebelum bisa melarikan diri.
Akhirnya ia pun ditangkap oleh polisi ketika mereka tiba.
“Ia merasa marah setelah pengajuan peminjamannya ditolak. Ia menyiramkan seumlah cairan kimia yang mudah terbakar, mungkin bensin, tetapi sedang kami investigasi saat ini,” kata petugas polisi.
Baca Juga: Inggris Ternyata Tetap Tak Akan Kirim Pasukan jika Rusia Menyerang, Padahal Mengaku Dukung Ukraina
“Ia menjalankan organiasi yayasan non-pemerintahan. Ia membutuhkan uang untuk mesin dan mengajukan aplikasi pinjaaman 1,6 juta rupee. Untungnya, tak ada uang tunai atau emas, atau barang berharga lainnya yang hancur,” ujarnya.
Pemadam kebakaran dilaporkan berhasil memadamkan api,
Tetapi, pihak kepolisian mengungkapkan bahwa lima komputer, kipas angin, printer buku tabungan, mesin penghitung uang tunai dan lampu, dengan total nilai 1,2 juta rupee (Rp230 juta) rusak.
Wasim saat ini sudah didakwa dengan ruduhan pembakaran dan tengah menunggu persidangan.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.