NEW YORK, KOMPAS.TV - Tiga penelitian ilmiah menunjukkan lebih banyak bukti bahwa vaksin Covid-19 mampu melawan varian Omicron, setidaknya di antara orang-orang yang menerima suntikan booster.
Ini adalah studi besar pertama di Amerika Serikat yang melihat perlindungan vaksin terhadap Omicron, kata pejabat kesehatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular AS (CDC).
Makalah-makalah penelitian itu menggemakan penelitian sebelumnya, termasuk penelitian di Jerman, Afrika Selatan, dan Inggris, yang hasilnya menunjukkan vaksin yang tersedia kurang efektif melawan Omicron daripada versi virus corona sebelumnya, namun vaksinasi tambahan atau booster secara signifikan meningkatkan perlindungan.
Baca Juga: Kenapa Infeksi Omicron Tidak Parah? Penelitian Tunjukkan Omicron Tidak Terlalu Menyerang Paru-Paru
Penelitian pertama mengamati rawat inap dan ruang gawat darurat serta kunjungan ke instalasi gawat darurat di 10 negara bagian Amerika Serikat, dari Agustus hingga bulan ini.
Penelitian menemukan efektivitas vaksin yang terbaik adalah setelah tiga dosis vaksin Pfizer atau Moderna untuk mencegah kedaruratan terkait Covid-19 dan kunjungan perawatan darurat.
Perlindungan turun dari 94 persen selama gelombang delta menjadi 82 persen selama gelombang Omicron. Perlindungan lebih rendah dari hanya dua dosis vaksin Covid-19, terutama jika enam bulan telah berlalu sejak dosis kedua.
Penelitian kedua berfokus pada kasus Covid-19 dan tingkat kematian di 25 negara bagian Amerika Serikat dari awal April hingga Natal. Orang yang mendapat suntikan ketiga, atau booster vaksin Covid-19 memiliki perlindungan tertinggi terhadap infeksi virus corona, baik selama varian delta mendominasi dan juga ketika Omicron mengambil alih.
Kedua artikel tersebut diterbitkan online oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Baca Juga: Kenapa Infeksi Omicron Tidak Parah? Penelitian Tunjukkan Omicron Tidak Terlalu Menyerang Paru-Paru
Journal of American Medical Association menerbitkan penelitian ketiga, yang juga dipimpin oleh para peneliti CDC. Penelitian itu meneliti mereka yang dites positif Covid-19 dari 10 Desember hingga 1 Januari di lebih dari 4.600 situs pengujian di seluruh Amerika Serikat.
Tiga suntikan vaksin Pfizer dan Moderna sekitar 67 persen efektif melawan penyakit simtomatik terkait Omicron dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi.
Dua dosis, bagaimanapun, tidak memberikan perlindungan yang signifikan terhadap Omicron, demikian temuan para peneliti.
“Ini benar-benar menunjukkan pentingnya mendapatkan dosis booster,” kata Emma Accorsi dari CDC, salah satu penulis studi tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.