BAGHDAD, KOMPAS.TV – Kelompok ekstremis bersenjata ISIS menyerang barak-barak tentara Irak di kawasan pegunungan di utara Baghdad pada Jumat (21/1/2022) dini hari.
Serangan itu menewaskan 11 tentara yang tengah tidur.
Peristiwa penyerangan itu terjadi di distrik Al-Azim, sebuah area terbuka di utara Baqouba di Provinsi Diyala. Kronologi serangan itu disebut masih belum jelas.
Namun, dua pejabat Irak yang tak diungkap identitasnya menyatakan pada Associated Press bahwa kelompok milisi teroris ISIS menyerbu masuk ke barak pada pukul 3 pagi waktu setempat dan menembak mati para tentara.
Baca Juga: Menyesal Gabung ISIS dan Ingin Kembali Pulang, Perempuan Ini Ditolak Mahkamah Agung AS
Pihak berwenang menyatakan, menyusul terjadinya serangan itu, pasukan keamanan segera dikirim ke desa dan wilayah sekitar serangan itu.
Serangan yang terjadi di area yang berlokasi lebih dari 120 kilometer di utara ibu kota Baghdad itu merupakan salah satu serangan paling mematikan yang menyasar militer Irak dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelumnya pada Kamis (20/1) malam, milisi ISIS menyerang sebuah penjara di timur laut Suriah untuk membebaskan rekan mereka yang dipenjara di sana. Penjara Gerwan di kota Hassakeh itu menampung sekitar 3.000 narapidana.
Pasukan Kurdi yang menguasai penjara menyebut, para napi rusuh dan berupaya melarikan diri saat sebuah bom mobil meledak di luar penjara, dan pasukan ISIS baku tembak dengan pasukan keamanan penjara.
Baca Juga: Taliban Akan Rekrut Pasukan Bom Bunuh Diri, Digunakan untuk Hadapi Ancaman ISIS
Sebagian besar kelompok ISIS di Irak telah kalah pada 2017. Namun, sisa-sisa milisi masih tetap aktif melalui sel-sel tidur di banyak area.
Milisi dari kelompok ekstremis Muslim Sunni tetap melakukan operasi yang kerap menyasar pasukan keamanan, pembangkit listrik dan infrastruktur lainnya.
Pada Oktober, milisi bersenjata ISIS menyerbu sebuah desa Syiah di Provinsi Diyala, hingga menewaskan 11 warga dan melukai beberapa lainnya. Serangan itu disebut-sebut dilakukan setelah para milisi menculik warga desa dan permintaan tebusan mereka tak dipenuhi.
Beberapa bulan terakhir, serangan ISIS terus meningkat di Irak dan Suriah. Di kedua negara inilah, kelompok ekstremis itu sempat mendirikan kekhalifahan Islam sebelum kemudian dikalahkan oleh koalisi internasional.
Baca Juga: Tragis, Polisi Irak Tewas Dipenggal ISIS setelah Diculik selama Dua Pekan
Pada 2014, ISIS menyatakan diri sebagai kekhalifahan Islam yang mencakup sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Perang melawan mereka berlangsung selama beberapa tahun, hingga mengakibatkan sebagian besar wilayah kedua negara luluh lantak.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.