JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada sekitar 10 sampai 11 pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ditangkap karena terlibat pemalsuan surat-surat aset tanah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam keterangan persnya soal perkembangan kinerja Satgas BLBI, Kamis (20/1/2022).
"Beberapa oknum di Kementerian Keuangan atau di DJKN yang memalsukan surat-surat aset tanah, sekarang ditangkap, sudah ditahan, karena beberapa surat jaminan aset BLBI itu dipalsukan, dialih tangankan dan sebagainya," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, satu orang pegawai DJKN yang terlibat tersebut sekarang sdh dinonaktifkan. Selebihnya adalah komplotan.
Lebih lanjut, Mahfud membeberkan bahwa tindakan pemalsuan dokumen aset jaminan BLBI tersebut dilakukan sebelum satgas dibentuk. Sehingga saat satgas terbentuk, dilakukan penelusuran data tetapi aset tersebut tidak ditemukan.
"Sesudah BLBI terbentuk, dibuka semua dokumen-dokumennya ternyata ada yang berubah, ditangkap orangnya," ujarnya.
"Kalau tidak salah 10 atau 11 orang sekarang di Bareskrim," tambahnya.
Baca Juga: Satgas BLBI Kembali Sita Aset Tanah Texmaco 1,9 Juta Meter Persegi
Pada keterangan sama, Mahfud juga menjelaskan bahwa setelah 7 bulan bekerja, Satgas BLBI berhasil mengumpulkan Rp15,11 triliun dari para obligor dan debitur BLBI.
"Kita sudah 7 bulan kerja sekarang, kita sudah berhasil mengumpulkan uang, menagih, dan merampas (aset BLBI) kalau nilainya diuangkan Rp15,11 triliun, kalau dirata-ratakan setiap bulan ya Rp2 triliun," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.