PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara memberikan sinyal akan kembali melakukan uji coba nuklir dan rudal balistik yang disebut sebagai persiapan lawan Amerika Serikat.
Hal itu menjadi ancaman terbaru dari negara yang dipimpin Kim Jong-un itu atas sanksi karena peluncuran rudal penghancur.
Pyongyang sebenarnya belum menguji coba rudal balistik antarbenua atau nuklir sejak 2017.
Penundaan uji coba dilakukan saat Kim Jong-un memulai diplomasi tingkat tinggi, bertemu Presiden AS saat itu, Donald Trump tiga kali sebelum pembicaraan gagal dua tahun kemudian.
Baca Juga: Kim Jong-Un Semakin Pusing, Korea Utara Krisis Barang Penting Ini
Sejak itu, Korea Utara menolak pembicaraan dengan AS, sambil kembali memulai beberapa pengujian, termasuk rudal hipersonik.
Hal itu selaras dengan tujuan Kim Jong-un untuk lebih memperkuat militernya.
Ketika AS mengeluarkan sanksi baru pada pekan lalu, Korea Utara menegaskan bahwa itu adalah tindakan provokasi.
Mereka kemudian melakukan sejumlah uji coba senjata berturut-turut, berjanji akan lebih kuat dan pasti, sebagai respons untuk melakukan perlawanan.
“Kebijakan jahat dan ancaman militer AS telah mencapai garis berbahaya dan tak bisa lagi tidak diperhatikan,” bunyi laporan dari pertemuan politburo Korea Utara seperti diungkapkan KCNA, Kamis (20/1/2022) dikitup dari France24.
Mereka melaporkan bahwa pejabat Korea Utara dengan suara bulat mengaku harus membuat persiapan yang lebih pantas untuk konfrontasi jangka panjang dengan imperialis AS.
Baca Juga: Anti Vaksin dan Merasa Pahlawan, Akhirnya Mau Divaksin Setelah Nyaris Tewas Dihantam Corona
Hal itu termasuk memeriksa dan memulai kembali semua kegiatan yang ditangguhkan sementara.
Potensi dimulainya kembali uji coba senjata nuklir dan rudal balistik jarak jauh yang mampu menghantam AS datang pada salah yang sulit di kawasan itu.
Satu-satunya sekutu utama Korea Utara, China akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.
Sementara itu, rival Korea Utara, Korea Selatan tengah bersiap untuk pemilihan presiden pada Maret mendatang.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.