KAOHSIUNG, KOMPAS.TV - Sebuah hukuman unik diberlakukan di Taiwan bagi para pengemudi mabuk untuk menyadari kesalahannya.
Bagi para pelanggar yang mengemudikan mobil sambil mabuk mereka dihukum untuk membersihkan kamar jenazah.
Hukuman itu diberikan agar mereka mengetahui rasanya berdekatan dengan kematian.
Hukuman itu telah diberlakukan oleh otoritas di Kota Kaohsiung, Taiwan.
Bulan lalu Kaohsiung diguncang oleh kecelakaan mobil yang disebabkan oleh pengemudi mabuk, yang menewaskan satu orang dan tiga orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: Slovenia Ingin Meningkatkan Hubungan Diplomatik dengan Taiwan, China Marah
Wali Kota Kaoshiung, Chen Qimai kemudian mengumumkan bahwa mereka yang mengemudi dalam keadaan mabuk atau penuntutan yang ditangguhkan harus melakukan layanan kerja sosial di kamar jenazah sebagai hukuman.
Dikutip dari Oddity Central, Rabu (19/1/2022) pada kelompok pertama ada 11 pengemudi mabuk yang menerima hukuman mereka.
Mereka menghabiskan waktu beberapa jam memberihkan kamar jenazah, unit pendingin dan krematorium.
“Saya menyapu lantai dari pendingin dan menyadari mungkin ada jasad manusia di dalamnya,” salah seorang tertuduh pengemudi mabuk. “Saya tak pernah sedekat ini dengan kematian, dan merasa terganggu. Saya harus berhati-hati saat mengemudi di masa depan, dan tak seharusnya minum-minum dan mengemudi di jalanan.”
Sekretaris Urusan Sipil, Yan Qingzhi mengatakan pemerintah kota telah mengimplementasikan langkah-langkah nirtoleransi bagi pengemudi mabuk.
Otoritas setempat berharap penerapan layanan dan tenaga kerja membersihkan kamar jenazah, masyarakat akan waspada terhadap diri sendiri.
Baca Juga: Biden Janjikan Bencana untuk Rusia Jika Tetap Serang Ukraina
Selain itu, juga menghormati kehidupan orang lain, tidak mengemudi dengan mabuk, meningkatkan keamanan berkendara dan menghormati hak serta kepentingan orang pengguna jalan lainnya.
Setelah menghabiskan empat jam membersihkan kamar jenazah, 11 pengemudi mabuk yang dihukum menggambarkan penyesalan atas aksinya.
Mereka pun berjanji tak akan melakukan hal yang sama lagi.
“Saya tak berani melakukannya lagi,” ujar satu orang dari 11 orang itu.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.