JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut ibu kota negara (IKN) baru dirancang untuk 1,5 juta penduduk.
Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media, Rabu (19/1/2022).
“IKN dirancang untuk 1,5 juta penduduk,” tutur Jokowi.
Jokowi berharap, nantinya pendanaan untuk pembangunan berasal dari investasi.
“Kita harapkan pendanaannya dari investasi,” kata Jokowi dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Pemred Kompas TV, Rossiana Silalahi tersebut.
Jokowi menjelaskan, yang terpenting menurutnya adalah pendanaan untuk infrastruktur terlebih dahulu.
Baca Juga: Alasan Jokowi Tak Ingin Halangi Siapa Pun Maju Pilpres, Supaya Banyak PIlihan
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara, Suyanto menyebut arus urbanisasi di daerah itu tidak terbendung sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara yang baru.
Dilansir Kompas.com, Kamis (25/11/2022), menurut prediksinya, jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus meningkat dan harus melakukan antisipasi adanya lonjakan urbanisasi.
"Banyaknya warga pendatang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara itu karena ingin mencari lapangan pekerjaan," ujarnya, seperti ditulis Antara.
"Saat ini terdata jumlah penduduk terus bertambah, ada tambahan sekitar 3.673 jiwa sepanjang 2021," imbuhnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara saat itu sebanyak 185.022 jiwa, sementara jumlah penduduk pada tahu 2020 sebanyak 181.349 jiwa.
Disdukcapil sudah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data kependudukan dengan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Sampai Juli 2021, ada penambahan penduduk sekitar 3.000.
Baca Juga: Jokowi Berharap Pendanaan Ibu Kota Baru Berasal dari Investasi
Jumlah penduduk daerah itu yang sudah wajib memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau berusia 16 tahun ke atas sebanyak 127.151 jiwa, dengan rincian 65.831 pria dan 61.320 wanita.
Dari jumlah penduduk 185.022 jiwa, kata Suyanto, warga berjenis kelamin laki-laki mendominasi dengan total 95.776 orang.
Sedangkan warga berjenis kelamin perempuan sebanyak 89.246 orang.
"Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan yang perempuan, termasuk yang sudah wajib KTP atau sudah memiliki hak pilih," ucap Suyanto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.