BOGOTA, KOMPAS.TV - Seorang pegiat lingkungan yang masih berusia 14 tahun ditembak mati di Kolombia, kata kelompok adat dan pejabat, dalam serangan terbaru di negara paling mematikan di dunia bagi para pecinta lingkungan.
Seperti dilansir Straits Times, Rabu, (19/1/2022), Breiner David Cucuname adalah satu dari dua orang yang tewas saat mengambil bagian dalam patroli keamanan pedesaan yang dilakukan kelompok penjaga adat pada hari Jumat (14/1/2022) di Cauca barat daya.
Daerah ini tengah dilanda kekerasan antara kelompok-kelompok terlarang yang bersenjata.
Kelompok masyarakat adat Nasa, yang hanya dipersenjatai dengan pentungan, bertemu dengan orang-orang bersenjata dalam rute patroli mereka, menurut dewan adat regional Cauca (CRIC).
Menurut CRIC, orang-orang itu melepaskan tembakan, menewaskan seorang anggota penjaga dan Cucuname, yang digambarkan sebagai "pembela Ibu Pertiwi kita". Dua lainnya terluka.
Kelompok pribumi lainnya, ACIN, menyalahkan penembakan itu pada para pembangkang kelompok gerilya FARC kubu penolak kesepakatan damai 2016 yang mengakhiri hampir enam dekade konflik di Kolombia.
Menurut laporan media di Kolombia, dua pria bersenjata telah ditangkap.
"Kematian bocah itu sebagai pembawa bendera perlindungan lingkungan di komunitasnya di Cauca, membuat kami sedih," kata Presiden Ivan Duque dalam cuitannya.
Pada hari Senin (17/1) kemarin, ombudsman hak asasi manusia Kolombia mengatakan 145 pemimpin masyarakat dan pembela hak terbunuh pada tahun 2021.
Baca Juga: Baku Tembak Kelompok Bersenjata Berebut Rute Narkoba di Kolombia, 23 Tewas
Mereka termasuk 32 perwakilan kelompok adat, 16 pendukung komunitas pedesaan atau pertanian, dan tujuh anggota serikat pekerja.
Terlepas dari pakta perdamaian, Kolombia mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir karena perebutan wilayah dan sumber daya oleh gerilyawan pembangkang FARC, kelompok pemberontak ELN, pasukan paramiliter dan kartel narkoba.
Ini adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para aktivis, menurut kelompok pengamat seperti Global Witness, yang mengidentifikasi negara itu sebagai yang paling mematikan bagi para pecinta lingkungan, dengan 65 orang tewas pada tahun 2020.
Wilayah dengan jumlah pembunuhan tertinggi tahun lalu sama di mana pertempuran sengit memperebutkan ribuan hektar tanaman obat-obatan atau tambang ilegal.
Pemerintah Duque menuduh pengedar narkoba berada di balik pembunuhan di negara itu, yang merupakan produsen kokain terbesar di dunia.
Menurut thinktank Indepaz, Cucuname adalah pembela lingkungan kedua yang terbunuh tahun ini, dengan total 1.288 orang sejak perjanjian damai 2016.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.