LONDON, KOMPAS.TV - Harga minyak bumi naik ke level tertinggi sejak 2014 pada Selasa (18/1/2022) karena kemungkinan gangguan pasokan setelah serangan di Teluk Timur Tengah menambah prospek pasokan yang sudah ketat
Seperti dilansir France24, minyak mentah berjangka Brent naik $0,74, atau 0,9%, menjadi $87,22 per barel pada 1446 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat melonjak $ 1,07, atau 1,3%, menjadi $ 84,89.
Perdagangan pada Senin (17/1) tenang karena hari libur umum di Amerika Serikat.
Kedua benchmark tersebut menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2014 sebelumnya pada Selasa.
Kekhawatiran pasokan meningkat minggu ini setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, meningkatkan permusuhan antara kelompok yang berpihak pada Iran dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Setelah meluncurkan serangan drone dan rudal yang memicu ledakan di truk bahan bakar dan menewaskan tiga orang, gerakan Houthi memperingatkan mereka dapat menargetkan lebih banyak fasilitas, sementara UEA mengatakan mereka berhak untuk "menanggapi serangan teroris ini".
Baca Juga: OPEC Sepakat Naikkan Produksi Minyak Bumi, Beban Subsidi Indonesia Bakal Lebih Ringan
Perusahaan minyak UEA ADNOC mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis untuk memastikan pasokan produk yang tidak terputus ke pelanggan lokal dan internasional setelah insiden di depot bahan bakar Mussafah.
Juga menambah premi harga geopolitik adalah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan anggota OPEC+ Rusia.
Selain itu, beberapa produsen dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak OPEC berjuang untuk memompa pada kapasitas yang diizinkan berdasarkan perjanjian dengan Rusia dan sekutu untuk menambah 400.000 barel per hari setiap bulan.
OPEC akan merilis laporan pasar minyak Januari pada hari Rabu.
"Konsensusnya adalah, situasi tidak akan membaik di masa mendatang dan pertumbuhan permintaan minyak bersama dengan kendala pasokan pasti mengarah ke keseimbangan minyak yang lebih ketat," kata analis PVM Tamas Varga.
Analis Goldman Sachs mengatakan mereka memperkirakan persediaan minyak di negara-negara OECD turun ke level terendah sejak 2000 pada musim panas, dengan harga minyak Brent naik menjadi $100 akhir tahun ini.
Sumber : France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.