MAKASSAR, KOMPAS.TV – Benda pusaka bersejarah peninggalan Kerajaan Bone di Museum La Pawawoi dilaporkan dicuri.
Terkait hal ini, Kepolisian Resor (Polres) Bone, Sulawesi Selatan, tengah menyelidiki kasus pencurian di museum yang berlokasi di Jalan MH Thamrin, Kecamatan Tanete Riantang, Kabupaten Bone tersebut.
"Benar, kami sudah terima laporannya. Saat ini masih dalam penyelidikan," ujar Kapolres Bone AKBP Ardiansyah saat dihubungi wartawan, Sabtu (15/1/2022) lalu, dikutip dari Antara.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Bone AKP Benny Pornika menyatakan, tim telah melaksanakan olah TKP guna memastikan kasus pencurian benda bersejarah itu dicuri atau tidak, termasuk mengumpulkan saksi-saksinya.
"Ini masih dalam proses analisa dan penyelidikan tim," ujarnya singkat.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana menerangkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Tim Polres Bone atas dugaan pencurian benda bersejarah di museum setempat.
"Saya sudah telepon kapolres, itu masih dicek anggota Reskrim Polres Bone, apakah benar ada kasus pencurian. Selanjutnya, kalau memang ada laporan akan segera dilakukan penyelidikan," ujarnya.
Sebelumnya, saat dihubungi wartawan, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone Andi Ansar Amal menyebutkan bahwa barang-barang yang hilang itu mencapai 95 persen.
Kejadian diperkirakan pada Sabtu (15/1), mengingat staf museum saat itu masih berkantor pada Sabtu dan pulang pukul 15.30 WITA. Oleh karena itu, dia memperkirakan kejadian pencurian tersebut pada malam hari.
Baca Juga: Keren! Koleksi Benda Pusaka Historis Kalsel di Pameran Temporer Peringati Hari Museum Indonesia
Diketahui, banyak barang pusaka yang hilang tidak ternilai harganya dibawa kabur pencuri. Dugaan sementara pelakunya orang yang pernah tinggal di belakang museum setempat setelah diminta pindah.
"Di sana tidak ada satpam. Dulu memang, ada orang tinggal di belakang. Kami panggil yang bersangkutan agar mengosongkan lokasi karena penertiban aset. Tapi, itu satu minggu lalu sebelum kejadian, mereka tinggalkan (museum)," ungkapnya.
Koleksi
Museum La Pawawoi memiliki koleksi kurang lebih 331 benda pusaka, seperti peralatan dapur, pakaian adat, koin, dan senjata, termasuk koleksi keramik yang sebagian besar dari peralatan makan para Raja Bone.
Di museum itu ada stempel Kerajaan Bone dan miniatur perahu Pinisi, termasuk silsilah Kerajaan Bone dari awal hingga akhir.
Museum La Pawawoi diambil dari nama seorang Raja Bone Ke-31 yang telah mendapat pengakuan sebagai pahlawan nasional yakni La Pawawoi Karaeng Sigeri.
Museum ini dulunya merupakan bekas Istana Andi Mappanyukki Raja ke-32 Bone yang didirikan pada 5 Januari 1971 oleh Bupati Bone H Suaib.
Baca Juga: Keris Pangeran Diponegoro Dipamerkan di Museum Solo Setelah Sempat Dinyatakan Hilang Ratusan Tahun
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.