JAWA BARAT, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengungkapkan pendapatan negara meningkat 2.000 persen dalam tujuh tahun setelah menghentikan ekspor raw material atau bahan baku nikel.
Tujuh tahun lalu, Indonesia hanya mendapatkan Rp15 Triliun. Di akhir tahun 2021, pendapatan melompat menjadi Rp300 Triliun.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pengarahan pada Dies Natalis ke-67 Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Jawa Barat, Senin (17/1/2022).
“Begitu kita tidak bolehkan dan harus diproduksi di dalam negeri, saya cek akhir tahun kemaren ekspor kita untuk besi baja, artinya besi baja ini dari nikel menghasilkan 20,8 miliar US$, Rp300 triliun, dari Rp15 triliun melompat menjadi Rp300 triliun,” ungkap Jokowi.
“Dan membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak sekali, padahal kita tidak hanya memiliki nikel, kita memiliki tembaga, kita memiliki bauksit, kita memiliki timah kita memiliki emas, semuanya ada. Jangan itu dikirim dalam bentuk raw meterial lagi, dalam bentuk bahan mentah, stop,” ujarnya menegaskan.
Baca Juga: Jokowi: Pandemi Covid-19 Tidak Boleh Hentikan Transformasi Besar yang Sedang Indonesia Lakukan
Oleh karena itu, Presiden Jokowi pun menegaskan kendati situasi Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19, transformasi ekonomi harus terus berjalan.
“Sudah berapa ratus tahun kita bahan mentah kita, kita kirim keluar, utamanya ke Eropa sejak zaman VOC, yang selalu bahan mentah, yang selalu kirim selalu raw material (bahan mentah),” ucap Jokowi.
“Oleh sebab itu sejak 2020 saya sampaikan, enggak bisa kita teruskan, stop. Ekspor nikel kita stop bahan mentah nikel stop, harus diproduksi di negara kita sendiri, baik menjadi barang jadi maupun barang setengah jadi, tapi jangan bahan mentah bahan jangan raw material,” tambahnya.
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi menuturkan tidak hanya akan menghentikan ekspor untuk bahan mentah nikel. Akhir tahun ini, Jokowi menegaskan tidak ada lagi ekspor raw material atau bahan mentah untuk bauksit.
Baca Juga: Jokowi Bangga Atasi Covid-19: Indonesia Punya Gotong Royong dan Pancasila, Negara Besar Tidak
“Tahun ini, akhir nanti, juga akan sama bauksit stop nggak ada lagi ekspor bahan mentah bauksit, tahun depan lagi stop, yang nanya ekspor bahan mentah tembaga nggak ada lagi,” tegasnya.
“Kita ingin nilai tambah itu ada di tanah air sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar berupa pajak berupa royalti berupa penerimaan negara bukan pajak juga bisa membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya untuk rakyat kita,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.