BANGLI, KOMPAS TV - bermula dari banyaknya limbah buah jeruk dan buah lainnya di sekitaran kebun dan malahnya harga pupuk konvensional, seorang petani I Nengah Rawitana, asal Desa Pengotan, Kabupaten Bangli, Bali, berhasil mengolah limbah buah menjadi pupuk organik cair.
Pertama-tama I Nengah Rawitana mengumpulkan buah jeruk, tomat dan limbah buah lainnya. Setelah terkumpul limbah buah dicacah, kemudian dimasukan kedalan tong penampungan, dan dicampur dengan limbah air kelapa, batang pohon pisang, urin sapi dan molase. Setelah semua tercampur, tong ditutup rapat untuk menunggu proses fermentasi. Pupuk baru bisa digunakan setelah tiga bulan lebih difermentasi dan mengeluarkan bau asam.
Sementara itu untuk pemakaian, satu liter pupuk dicampur dengan seratus liter air, lalu disemprotkan ke tanaman.
I Nengah Rawitana mengatakan, ia mulai bejar membuat pupuk organik cair sejak enam bulan lalu secara otodidak. Bahkan kini banyak petani di desanya yang sudah mengunakan pupuk cair tersebut dan tidak mengunakan pupuk konvensional lagi.
Menurut Rawina, selain lebih murah, pupuk organik buatannya dinilai lebih cepat diserap dan menyuburkan tanaman serta tidak mencemari tanah.
#pupukorganikcair #distanbangli #pemkabbangli
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.