YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PBNU periode 2022-22027 Yahya Cholil Staquf memunculkan gebrakan baru dengan memasukkan kader perempuan di kepengurusan.
Hal ini mendapatkan respons dari Pengurus Wilayah Nahdaltul Ulama (PWNU) DIY yang juga berencana memasukkan kader perempuan ke dalam kepengurusan periode berikutnya.
PWNU DIY sendiri akan menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) untuk menunjuk Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah baru pada Sabtu depan (15/1/2022) di Pondok Pesantren Al-Fuqron Sanden, Bantul.
Wakil Sekretaris PWNU DIY Muhajir menjelaskan, agenda ini akan memilih Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PWNU DIY periode 2022-2027.
Namun Ketua PWNU DIY Nizar Ali tidak mungkin mencalonkan namanya lagi.
Baca Juga: Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU), Jokowi: Santri Sudah Melek Digital dan Pelopor Teknologi Manfaat
"Ketua PWNU DIY Profesor Nizar Ali tidak mencalonkan lagi, beliau sudah menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Umum PBNU," katanya kepada KOMPAS.TV usai merilis hasil survei Rumah Survei Indonesia (RSI), Kamis (13/1).
Terkait PBNU yang memasukkan tokoh perempuan, Muhajir menilai hal itu bisa saja terjadi di PWNU DIY.
Akan tetapi yang menentukan adalah Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah di pengurusan berikutnya.
"Tergantung apakah mengikuti PBNU pusat atau tidak, setelah rois dan tanfidziyah itu terpilih nanti akan membentuk formatur. Keterlibatan perempuan kemungkinan sangat terbuka," jelasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Sebelum Indonesia Merdeka, Nahdlatul Ulama Telah Memberi Kontribusi Nyata
Sementara itu, Anggota Lakpesdam PWNU DIY Arin Mamlakah Kalamika, menyatakan adanya tren pengurus perempuan di tubuh NU tentu harus direspons positif.
Karena berdasarkan hasil penelitiannya di Rumah Survei Indonesia (RSI) mayoritas pengurus hingga level PCNU didominasi oleh laki-laki.
"Hal ini bisa jadi gebrakan dan harus direspons positif, artinya perempuan diberikan ruang, meskipun jumlahnya masih kecil. Harapannya ke depan bisa diperluas," ungkapnya.
Ia juga menambahkan dari hasil penelitiannya, ia menyarankan kepada kepengurusan berikutnya untuk membuat instrumen evaluasi kelembagaan dan program.
Baca Juga: Terungkap! Ini Motif Gus Nur Hina Nahdlatul Ulama (NU)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.