TEL AVIV, KOMPAS.TV - Intelijen Israel Shin Bet dilaporkan telah menangkap lima warga Yahudi yang dituduh telah menjadi mata-mata Iran.
Menurut Shin Bet, Selasa (11/1/2022), kelima orang itu telah mengirim foto dan informasi lainnya ke intelijen Iran.
Investigasi dilakukan oleh Shin Bet dan polisi Israel setelah dicurigai adanya sejumlah warga yang berhubungan denganm agen intelijen Iran, yang diketahui sebagai Rambud Namdar.
Namdar sendiri diketahui telah merekrut sejumlah warga Israel untuk melakukan misi di dalam negara zionis tersebut.
Baca Juga: Anggota Parlemen Israel Serang Pemukim Yahudi di Tepi Barat, Menyebutnya Tercela dan Tak Manusiawi
Dikutip dari The Jerusalem Post, lima orang yang ditangkap adalah empat perempuan dan satu pria yang berasal dari Tel Aviv.
Mereka telah bertemu Namdar, yang mengatakan di Facebook, bahwa ia merupakan warga Yahudi yang tinggal di Iran.
Menurut Shin Bet, Namdar meminta para tersangka untuk berhebungan dengannya di WhatsApp bukan Facebook.
Di aplikasi pesan tersebut, Namdar juga melakukan komunikasi via video.
Mereka dilaporkan mengirimkan foto dari sejumlah tempat strategis di Israel, termasuk Konsulat Amerika Serikat di Tel Aviv kepada Namdar.
Mereka juga berusaha untuk membentuk hubungan dengan politisi, memberikan informasi tentang pengaturan keamanan di lokasi yang berbeda, dan melakukan pelanggaran-pelanggar lainnya, semuanya atas arahan Namdar.
Mereka pun mendapat imbalan ribuan dolar AS atas informasi yang diberikan kepada Namdar.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet memuji Shin Bet, atas usaha mereka menghentikan jaringan mata-mata itu.
“Israel tengah berkampanye melawan Iran. Kami melihat upaya yang jelas dan gencar dari Korps Garda Revolusi Iran untuk merekrut warga negara Israel,” ujar Bennett.
Baca Juga: Iran, Venezuela dan Sudan Kehilangan Hak Suara di Majelis Umum PBB karena Tunggak Iuran
Ia pun memperingatkan Iran tak hanya mencoba menyerang Israel secara fisik, tetapi juga menyerang warga Israel dan juga masyarakat, untuk memecah belah dan mendestabilisasi politik Israel.
“Saya mengimbau warga Israel untuk waspada atas usaha ini. Orang yang berada di informasi yang Anda dapatkan secara online, mungkin adalah warga Iran,” katanya.
Menurut perempuan yang ditangkap, Namdar tak pernah menunjukkan wajahnya, mengaku kamera di ponselnya rusak.
Meski beberapa perempuan mengira ia adalah petugas intelijen Iran, mereka terus berbicara dengannya dan setuju melakukan permintaannya, karena ia bersedia memberikan uang.
Sumber : The Jerusalem Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.