Kompas TV nasional sosial

Polri Prediksi Berita Hoaks akan Kembali Muncul Mulai 2022 hingga Jelang Pemilu 2024

Kompas.tv - 12 Januari 2022, 23:10 WIB
polri-prediksi-berita-hoaks-akan-kembali-muncul-mulai-2022-hingga-jelang-pemilu-2024
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo memrediksi mulai tahun 2022 hingga jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 penyebaran berita hoaks akan kembali muncul. (Sumber: Humas Polri)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polri memprediksi mulai tahun 2022 hingga jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 penyebaran berita hoaks akan kembali muncul.

Penjelasan itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam acara Kosgoro 1957 secara virtual, Rabu (12/1/2022).

Oleh sebab itu, pihaknya telah mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, termasuk penyebaran berita bohong yang berpotensi mulai terjadi pada 2022.

“Prediksi kami tahun 2022 sampai menjelang 2024 situasi-situasi seperti itu (penyebaran berita hoaks) akan muncul kembali dan ini harus kita antisipasi bersama,” kata dia, seperti dikutip dari laman resmi Humas Polri.

Bahkan, menurut Dedi, situasi yang pernah terjadi pada tahun 2019 telah mulai dirasakannya pada Januari 2022, yakni mulai meningkatnya eskalasi gangguan kamtibmas.

Baca Juga: Hoaks Tarif Pembuatan Surat Izin Mengemudi Jutaan Rupiah | News Or Hoax

“Posisinya mendekati tahun-tahun politik atau mendekati pesta demokrasi di 2024, meskipun masih beberapa tahun lagi, tapi isu-isu yang berkembang ini sudah mulai mengarah ke sana,” tuturnya.

Menurut dia, langkah-langkah antisipasi gangguan kamtibmas bisa dilakukan dengan kebersamaan, meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Langkah selanjutnya adalah menyadari Indonesia adalah bangsa besar, yang terdiri dari suku, agama, dan bahasa yang sangat banyak.

“Jangan sampai terprovokasi oleh orang-orang yang ingin memecah belah bangsa ini,” imbuhnya.

Dia menyebut berdasarkan pengalaman tahun 2019, terjadi perang informasi, perang survei, politik identitas, perang psikologis, money politic, perang informasi dan teknologi (IT), kampanye hitam, kampanye negatif, serta penyebaran berita bohong.

Dia tak ingin hal itu terjadi pada 2022.

“Ini menjadi tantangan kita bersama. Data kita, 170 juta pengguna media sosial aktif ini perlu literasi-literasi dalam rangka meluruskan informasi, konten berita yg boleh dikatakan sangat lemah verifikasi dari sumber, sehingga muncul hoaks tersebut,” kata Dedi.

Kalender Kamtibmas 2022, lanjut dia, akan menjadi acuan Polri dalam memitigasi gangguan kamtibmas yang timbul pada Januari hingga Desember.

Jika suasana kamtibmas kondusif, dia meyakini perekonomian juga akan semakin baik.

Baca Juga: Hoaks Video Warga Timor Leste Kembali Ke Indonesia | News Or Hoax

“Investasi juga akan semakin bisa masuk, dan pembangunan akan bisa berkembang dengan sangat baik. Sehingga, kesejahteraan masyarakat bisa kita wujudkan bersama,” tutur dia.

Dia juga menggandeng Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) untuk ikut berperan mengantisipasi penyebaran berita bohong tersebut.

Dia meyakini Kosgoro yang banyak tokoh-tokoh muda mampu memerangi berita-berita hoaks, memberi literasi, edukasi, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x