JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama (Kemenag) mendukung tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Tinggi Bandung yang meminta hakim menjatuhkan hukuman kebiri kimia hingga hukuman mati terhadap terdakwa kasus pemerkosaan 13 santriwati, Herry Wirawan.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan tuntutan yang dilayangkan JPU telah sesuai dengan harapan masyarkat.
Zainut meyakini JPU telah mempertimbangkan banyak hal dalam menyatakan tuntutan terhadap terdakwa Herry Wirawan.
Seperti harapan agar tuntutan tersebut bisa memberikan efek jera hingga bisa menjadi sebuah peringatan keras agar kasus serupa tidak berulang kembali.
Baca Juga: Soal Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati, Puan: Keadilan bagi Santriwati
"Dan kami yakini penegak hukum bekerja profesional, transparan, dan akuntabel. Mudah-mudahan bisa memberi efek jera ke orang yang melakukan hal serupa," ujar Zainut di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (12/1/2022). Dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut Zainut menjelaskan berkaca dari kasus Herry Wirawan, pihaknya telah melakukan pengawasan ketat terhadap lembaga pendidikan keagamaan, baik pondok pesantren maupun sekolah asrama.
Zainut menekankan, pondok pesantren dan sekolah asrama agama sebagai institusi pendidikan harus bersih dan terhindar dari tindak asusila.
"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terutama pondok pesantren sejak mulai didengar kejadian kekerasan seksual di pesantren. Menteri Agama juga langsung memberi penugasan ke jajaran di tingkat provinsi dan kabupaten untuk investigasi, agar terdapat data-data dan pendalaman terhadap masalah yang ada sehingga bisa dimitigasi," ujar Zainut.
Baca Juga: Komnas HAM Menolak Hukuman Mati untuk Herry Wirawan, Ini Alasannya
Sebelumnya JPU Kejaksaan Tinggi Bandung menuntut agar majelis hakim menjatuhkan hukuman mati terhadap terdakwa Herry Wirawan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.