JAKARTA,KOMPAS.TV - Putri tertua Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid, jadi sosok perempuan pertama dalam kepengurusan PBNU sejak organiasi ini didirikan pada 1926.
Alissa Wahid menjadi salah satu ketua bidang di Tanfidziyah PBNU, bersama Khofifah Indar Parawansa.
Alissa yang jadi nahkoda Jaringan Gusdurian itu lantas menjelaskan, apa yang dilakukan PBNU dalam memasukkan unsur Nyai (istilah untuk ulama perempuan pengasuh pesantren) sebagai bentuk terobosan.
Ia juga menyebut, masuknya perempuan di kepengurusan NU sebagai salah satu bentuk gerbang berkhidmah bagi perempuan NU untuk umat, bangsa dan negara.
“Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selalu ada ruang yang besar di NU untuk perempuan,” kata Alissa Wahid di Jakarta saat diminta Gus Yahya bicara mewakili ulama perempuan, Rabu (12/1/2022).
Alissa juga menjelaskan soal pera bu Nyai dan ulama perempuan bukan hanya mengurus para kiai saja atau sekadar mengurus pesantren.
“Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga, pengajian sendiri dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai,” ujar putri Gus Dur ini.
Alissa juga menjelaskan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi perempuan untuk turut andil besar.
“Hanya soal waktu, waktu dipilih hari ini. Bagi kami amanah, ini juga gerbang para perempuan NU memperbesar Khidmah bagi NU, umat Islam dan bangsa negara, serta peradaban dunia sebagaimana visi Rais Aam PBNU dan KH Yahya Cholil Staquf,” tutupnya.
Baca Juga: Pertama Sejak 1926, Kepengurusan PBNU Diisi Perempuan, Salah Satunya Alissa Wahid
Gus Yahya, ketum PBNU, membacakan secara langsung beberapa tokoh perempuan yang masuk dalam struktur baru PBNU masa bakti 2022-202, hari ini, Rabu (12/11).
“Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak,” papar beliau.
Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya adalah di jajaran Mustasyar (penasihat) ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur); dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.
Selain itu juga di jabatan A’wan (istilah untuk para ulama yang membantu jajaran Rais Syuriah-red) di antaranya; Nyai Nafisah Ali Masum; Nyai Badriyah Fayumi; serta Nyai Ida Fatimah Zaenal.
Lalu, pada level Tanfidziyah (eksesutif) ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur), sebagai Ketua bidang PBNU.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pengurus PBNU 2022-2027
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.