JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan korban politik pada pemilihan gubernur atau Pilgub DKI pada 2017 silam.
Demikian hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers usai acara HUT Ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).
Baca Juga: Sekjen PDIP Ungkap Kans Ahok Maju Pilkada DKI 2024 Didukung Megawati
Padahal, kata politikus asal Yogyakarta itu, Ahok selama memimpin DKI Jakarta sangat luar biasa. Bahkan, Ahok disebut Hasto banyak membangun masjid.
Hasto berpandangan bahwa Ahok memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.
"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu,” ujar Hasto.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan, terkait sapaan hangat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Ahok dalam acara HUT Ke-49 PDIP.
Baca Juga: Dilaporkan ke KPK atas 7 Kasus Dugaan Korupsi, Ini Karir Politik hingga Jumlah Kekayaan Ahok
Menurut Hasto, ucapan sahabat yang dilontarkan Megawati kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.
"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega,” ujar Hasto.
Hasto menuturkan, Megawati selama ini banyak membangun relasi persahabatan dengan siapapun seperti Prabowo Subianto, Buya Syafii Maarif, Kiai Said Aqil Siradj dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan, dan memang sekali klik itu terus berlangsung. Karena itu hal ini sifatnya nature,” ujar Hasto.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.