DEPOK, KOMPAS.TV - Pengelola akun Twitter resmi Pemerintah Kota Depok dinonaktifkan usai me-retwit cuitan ajakan pencarian keluarga pelaku penembakan terhadap 6 laskar Front Pembela Islam (FPI), Senin (10/1/2022).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Manto Djorgi mengonfirmasi pengelola atau admin Twitter yang bersangkutan telah dinonaktifkan untuk sementara.
"Saat ini (admin) kita nonaktifkan untuk sementara. Adminnya ditarik langsung," kata Manto dikutip dari Kompas.com.
Meski demikian Manto mengatakan pihaknya tak melakukan tindakan retwit terhadap unggahan ajakan pencarian keluarga pelaku kasus penembakan itu.
Baca Juga: Polri Tetap Proses Hukum Cuitan Ferdinand Hutahaean yang Hebohkan Jagat Twitter
"Nah setelah dikonfirmasi kepada adminnya, beliau (yang bersangkutan) merasa tidak pernah men-twit itu," lanjut Manto.
Meski pihaknya sudah melakukan investigasi untuk mencari siapa yang melakukan tindakan me-retwit itu, Manto mengatakan belum menemukan cukup bukti.
Untuk diketahui Manto mengatakan pengelola akun Twitter resmi Pemkot Depok hanya dikelola satu admin saja.
Bahkan Manto tak mengetahui password akun tersebut, kejadian ini merupakan yang pertama kali terjadi.
Baca Juga: Sorotan Berita: Umrah Perdana 2022, Mafia Tanah di Depok, Banjir di Jayapura
"Admin cuma satu. Tidak boleh orang lain tahu selain adminnya sendiri. Untuk menjaga hal-hal terjadi seperti ini. Ini juga baru pertama terjadi. Tidak ada masalah seperti ini sebelumnya," tutur Manto.
Melansir Kompas.com, Senin (10/1/2022), akun resmi Twitter Pemkot Depok me-retwit unggahan soal kasus penembakan terhadap enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Dalam tangkapan layar, akun itu tampak me-retwit unggahan akun @mca_62 yang menggunggah foto salah satu penembak, yakni Ipda Muhammad Yasmin Ohorella.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.