JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi bahwa penyebaran Covid-19 varian Omicron bakal menyebabkan gelombang baru yang kemungkinan lebih tinggi dibanding gelombang varian Delta.
Meski demikian, menurut Budi, pemerintah bakal lebih siap menghadapi gelombang Covid-19 yang akan datang.
Menkes, Senin (10/1/2022), mengatakan, penyebaran atau transmisi varian Omicron lebih tinggi dibandingkan varian Delta.
Namun, Budi mengungkapkan optimismenya bahwa masyarakat yang membutuhkan perawatan intensif akan jauh lebih sedikit dibanding ketika gelombang transmisi Delta melanda Indonesia.
"Jadi kesimpulannya memang walaupun Omicron ini cepat transmisinya tapi relatif lebih ringan keparahannya," paparnya.
Baca Juga: Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 Meningkat karena Omicron, Wagub DKI: Kami Sudah Siap
Sebagian besar kasus transmisi Omicron di Indonesia, menurut Budi, berasal dari pelaku perjalanan luar negeri atau mereka yang baru datang dari negara lain.
Bahkan, sambungnya, tingkat transmisi Omicron dari perjalanan luar negeri mencapai 65 kali lebih tinggi dibandingkan transmisi lokal.
"Jadi positivity rate kedatangan dari luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan transmisi lokal. Ini memperkuat hipotesa kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri dan negara-negara," ujarnya.
Menkes juga menyebut transmisi Omicron ke Indonesia paling tinggi berasal dari Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.