NURUSLTAN, KOMPAS.TV - Sekutu dari mantan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev dituding mendalangi demonstrasi rusuh yang melanda negara itu sepanjang pekan lalu.
Tudingan tersebut diutarakan oleh tokoh oposisi Kazakhstan, Akezhan Kazhegeldin.
Sekutu-sekutu Nazarbayev disebut mendalangi kerusuhan yang bertujuan mendongkel pemerintahan Kassym-Jomart Tokayev.
Menurut Kazhegeldin, sekutu Nazarbayev membayar “ekstremis” untuk mengubah demonstrasi damai menjadi kerusuhan berdarah di kota terbesar Kazakhstan, Almaty.
“Almaty selalu menjadi basis klan Nazarbayev yang kini sudah tidak berkuasa. Itu (kerusuhan) diorkestrasi mereka, itu dipimpin oleh mereka dan mereka menggelontorkan uang untuk mengumpulkan perusuh,” kata Kazhegeldin kepada Euronews, Minggu (9/1/2022) lalu.
Almaty merupakan pusat kerusuhan di Kazakhstan sepanjang pekan lalu. Kerusuhan juga terjadi di ibu kota Nursultan dan sejumlah kota di Provinsi Mangistau.
Baca Juga: Kerusuhan Kazakhstan Kian Berdarah, 164 Orang Tewas Terbunuh selama Sepekan
Sebanyak 164 orang tewas akibat kerusuhan yang dimulai pada 2 Januari 2022 ini. Pemerintah kemudian menangkap hampir 8.000 orang terkait kerusuhan.
Menurut Kazhegeldin, kerusuhan ditujukan agar pemerintahan Tokayev bubar dan pemilihan umum digelar. Lalu, dalang kerusuhan akan memanfaatkan situasi ini agar bisa masuk pemerintahan.
Nursultan Nazarbayev adalah mantan presiden Kazakhstan yang pernah berkuasa selama 30 tahun.
Pada 2019, ia mundur dan digantikan Kassym-Jomart Tokayev yang merupakan loyalis sekaligus calon yang didukungya.
Nazarbayev telah menguasai Kazakhstan sejak masih menjadi bagian Uni Soviet, dilantik menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Kazakhstan pada 1989.
Akezhan Kazhegeldin sendiri sempat membantu Nazarbayev ketika tahun-tahun awal Kazakhstan merdeka. Kazhegeldin menjabat pos perdana menteri pada 1994-1997.
Kazhegeldin kemudian dimusuhi Nazarbayev karena terus mengampanyekan pemilihan umum yang bebas.
Ia sempat mengalami percobaan pembunuhan di dekat Almaty ketika hendak maju sebagai calon presiden pada pemilu 1999.
Kazhegeldin gagal mengikuti pemilihan umum dan menjadi eksil usai dituduh pemerintah Nazarbayev terlibat kasus korupsi dan pengemplangan pajak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.