JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta Ahmad Khoirul Umam menilai Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming, masih prematur untuk dicalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.
"Kalau Gibran terlalu prematur untuk dibawa ke Pilkada DKI Jakarta," kata Umam kepada Kompas.tv, Senin (10/1/22).
Ditambah lagi, katanya, posisi Gibran sebagai putra dari Presiden Joko Widodo akan menciptakan narasi "politik dinasti" dan "aji mumpung" yang dinilai dapat menjadi hambatan besar untuk mempromosikan Gibran di Jakarta.
"(Jakarta) masyarakatnya relatif plural dan memiliki literasi politik yang relatif baik," ujarnya.
Baca Juga: Nasdem Usulkan Tiga Nama Cagub DKI 2024, Pengamat: Belum Ada yang Memenuhi Standar Elektoral
Sementara itu, nama Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau Risma, justru dinilai dapat menjadi alternatif potensial untuk diusung pada Pillkada DKI 2024.
"Karena track record kinerja dia di Kota Surabaya yang baik dan sekarang sudah diboyong ke level kementerian, sehingga secara kapasitas dan pengalaman tata kelola pemerintahan lokal sudah cukup layak dan memadai untuk bertarung di DKI 1," katanya.
Tetapi, menurut Umam, titik kelemahan Risma ialah karakter tempramental yang memunculkan karakter kepemimpinan eratik, tidak mudah ditebak, dan meledak-ledak.
Namun karakter ini, katanya, juga bisa menjadi kelebihan Risma.
"Efektivitas model pendekatan kepemimpinan semacam itu keberhasilannya cenderung bersifat temporal, dan kurang mendorong keberlanjutan sistem manajemen pemerintahan yg mapan," ungkapnya.
Baca Juga: Deretan Nama Kandidat Potensial Cagub DKI Jakarta 2024 dari PDIP, Ada Risma hingga Gibran
Menurutnya, jika Risma bisa memperbaiki itu maka posisinya akan semakin produktif dan kompetitif untuk dibawa ke Pilkada DKI 1.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap sejumlah nama yang potensial untuk diusung dalam Pilgub DKI 2024.
Selain Risma dan Gibran, PDIP juga memiliki nama lain seperti Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan Bupati Gianyar I Made Agus Mayastra.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.