JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia akhirnya kembali memberangkatkan jemaah umrah ke Arab Saudi, di tengah Covid-19 varian Omicron yang membayangi.
Untuk pertama kalinya sejak 2 tahun tertahan pandemi, Sabtu (8/1/2022) siang, ratusan calon jemaan umrah ini diberangkatkan Kementerian Agama dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur ke tanah suci.
Sebelum berangkat, mereka harus melakukan karantina di Asrama Haji Pondok Gede untuk penapisan atau screening kesehatan.
Demi menjaga bubble atau gelembung kelompok kontak erat, mereka juga harus terbang dengan direct flight atau penerbangan langsung dari Soekarno Hatta menuju Madinah.
Di tengah ancaman pandemi, pemberangkatan 419 jemaah umrah ke Arab Saudi ini bakal menjadi tolok ukur pelaksanaan haji tahun 2022.
Sehingga pelaksanaan umrah dengan disiplin protokol kesehatan yang dijalankan seluruh jemaah, menjadi harga mutlak.
Baca Juga: Perdana Diberangkatkan di Tengah Pandemi, Jemaah Umrah Indonesia Tiba di Saudi Arabia
Karena sejumlah konsekuensi akibat pandemi, biaya perjalanan umrah juga jauh lebih mahal daripada biasanya.
Per 2021, setiap jemaah umrah diperkirakan harus membayar Rp 28 juta – Rp 30 juta, biaya ini masih di luar biaya untuk karantina dan tes PCR untuk kepulangan.
Sementara, sebelum pandemi biaya umrah hanya sekitar Rp 18 juta - Rp 20 juta saja, tergantung hotel yang digunakan.
Sebelum keberangkatan perdana para jemaah, belasan perwakilan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah menjadi tim pendahulu untuk yang berangkat melakukan survei lapangan dan mengevaluasi pelaksanaan umrah bagi jemaah.
Ternyata banyak penyesuaian teknis umrah yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi.
Karantina selama 5 hari dan sanksi tegas jika tak disiplin protokol kesehatan, menjadi aturan yang wajib dipatuhi para jemaah begitu tiba di tanah suci.
Baca Juga: Kemenag Minta 419 Jemaah Umrah Perdana saat Pandemi Disiplin: Agar Dapat Kuota Lebih dari Arab Saudi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.