KOMPAS.TV - Suasana penuh syukur dan bahagia dan terlihat dari ratusan para calon jemaan umrah yang diberangkatkan Kementerian Agama untuk pertama kalinya dari Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Minggu (09/01) siang.
Mereka akhirnya bisa menuju ke tanah suci setelah 2 tahun tertunda akibat pandemi covid-19.
Para jemaah optimis, tetap bisa menjalankan ibadah umrah dengan baik meski masih berada dalam situasi pandemi covid-19.
Kebijakan umrah kali ini memang berbeda dengan sebelumnya, ratusan para jemaah umrah harus melakukan karantina di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur untuk penapisan atau screening kesehatan.
Selain itu penerbangannya pun harus langsung atau direct flight dari Soekarno-Hatta menuju Madinah.
Dirjen Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latif dalam Sapa Indonesia Malam menyatakan, pengetatan protokol kesehatan sebagai syarat para jemaah wajib dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran covid-19.
Baca Juga: Kemenag: Pemberangkatan Jemaah Umrah Hasil Rapat Lintas Kementerian, Kuncinya Pengendalian
Biaya perjalanan umrah tahun 2021 dipastikan lebih mahal dari biasanya. Dikutip dari Kompas.com, diperkirakan biaya umroh tahun 2021 berkisar antara Rp 28 juta hingga Rp 30 juta, biaya umrah tersebut masih di luar biaya untuk karantina dan tes PCR untuk kepulangan.
Sebagai pembanding biaya umrah sebelum pandemi hanya sekitar Rp 20 juta bahkan, biaya umrah bisa lebih hemat lagi hingga Rp 18 juta tergantung hotel yang digunakan.
Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nur Arifin mengatakan, setelah rapat pada 3 Januari dengan sejumlah kementerian, bahwa pelaksaan umrah bisa diberangkatkan namun dengan pengendalian ketat dan jumlah jemaah yang terbatas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.