Kompas TV internasional kompas dunia

Soal Pengiriman Pasukan ke Kazakhstan, Rusia Balas Kritik Blinken dengan Jawaban Menohok

Kompas.tv - 9 Januari 2022, 10:01 WIB
soal-pengiriman-pasukan-ke-kazakhstan-rusia-balas-kritik-blinken-dengan-jawaban-menohok
Tentara Rusia telah tiba di Kazakhstan, Kamis (6/1/2021) untuk membantu meredakan kerusuhan di sana. (Sumber: RU-RTR Russian Television via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Rusia "menyemprot" Amerika Serikat (AS), Sabtu (8/1/2022), dengan menyebut mereka perampok dan pemerkosa.

Hal itu mereka ungkapkan setelah Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengeluarkan pernyataan bernada menyerang tentang motif Rusia mengirimkan pasukan ke Kazakhstan.

Pada Jumat (7/1/2022), Blinken mempertanyakan motif Rusia terkait permintaan Kazakhstan.

Blinken menegaskan bahwa tampaknya otoritas dan pemerintah Kazakhstan tentu memiliki kapasitas untuk menangani protes dengan tepat.

Baca Juga: Anggota Parlemen Israel Serang Pemukim Yahudi di Tepi Barat, Menyebutnya Tercela dan Tak Manusiawi

Ia menyakini mereka mampu melakukannya dengan cara yang menghormati hak-hak pengunjuk rasa sambil menjaga ketertiban dan hukum.

“Satu pelajaran dari sejarah adalah sekali Rusia memasuki rumah Anda, sangat sulit menyuruh mereka pergi,” kata Blinken dikutip dari Newsweek.

Kementerian Luar Negeri Rusia pun menyebut komentar Blinken sebagai sebuah penyerangan.

“Jika Antony Blinken begitu menyukai pelajaran sejarah, ia harus mempertimbangkan hal berikut, ketika Amerika di rumah Anda, akan sulit untuk tetap hidup, dan tak dirampok atau diperkosa,” bunyi pernyataan mereka. “Kami mempelahari bahwa hal ini tidak terjadi baru-baru saja, tetapi selama 300 tahun berdirinya Amerika.” 

Pada Rabu (5/1/2021), Rusia dan sekutunya di Organisasi Kerja Sama Keamanan Kolektif (CSTO), setuju untuk mengirim pasukan perdamaian ke Kazakhstan mengingat semakin besarnya kerusuhan di sana.

Baca Juga: Rusia Salahkan AS atas Kerusuhan di Kazakhstan, Dianggap Memprovokasi

Semakin besarnya kerusuhan, yang diawali protes karena kenaikan harga BBM yang tinggi, sejumlah demonstran dan polisi terbunuh.

Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev kemudian mendeklarasikan darurat nasional selama dua pekan.

Tokayev pun kemudian meminta bantuan Rusia dan CSTO untuk membantu meredakan kerusuhan di negaranya.

Pasukan Rusia sendiri sudah tiba di Kazakhstan, sejak Kamis (6/1/2021) malam.



Sumber : Newsweek



BERITA LAINNYA



Close Ads x