KOMPAS.TV - Gelombang protes kenaikan harga bahan bakar di Kazakhstan kian memanas. Presiden Kazakhstan memerintahkan aparat keamanan untuk menembaki teroris tanpa peringatan terlebih dahulu demi stabilitas negara.
Dengan menggunakan baju pelindung dan tameng, polisi terus membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata di Almaty Kazakhstan sejak Kamis (06/01) malam.
Baca Juga: Presiden Kazakhstan Perintahkan Tembak Mati di Tempat bagi Pengunjuk Rasa Teroris
Meski pemerintah telah menetapkan status darurat dan jam malam tetapi unjuk rasa terus berlanjut hingga malam di sejumlah jalanan kota di negara tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan melaporkan 26 pengunjuk rasa tewas selama kerusuhan, 18 terlukam, dan lebih dari 3000 orang telah ditahan.
18 petugas keamanan juga dilaporkan tewas dan lebih dari 700 orang luka-luka.
Meningkatnya gelombang protes dan memanasnya situasi di Kazakhstan membuat Rusia dan negara-negara dari organisasi perjanjian keamanan kolektif (CSTO) mengirim kontingen penjaga perdamaian.
Pesawat pertama yang membawa personel militer telah mendarat di Almaty Kamis kemarin. Bantuan pasukan dikerahkan guna menstabilkan situasi di negara tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.