MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas kerusuhan di Kazakhstan.
Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengungkapkan, itu terjadi karena kebijakan luar negeri Washington membantu memprovokasi krisis di Kazakhstan.
Antonov juga mengatakan bahwa Rusia berusaha untuk membantu membawa stabilitas sebagai bagian dari intervensi militer sekutu pada saat ketegangan meningkat di Ukraina.
Kepada Newsweek, Jumat (7/1/2022), Antonov mendiagnosis akar masalah dari krisis ini adalah intervensi militer AS yang tak stabil di Asia Barat dan Asia Tengah.
Baca Juga: Bawa Anak saat Ikut dalam Kerusuhan di Gedung Capitol, Seorang Ibu Dipenjara Tiga Bulan
“Itu berasal dari destabilisasi di Timur Tengah dan Afghanistan, yang pada gilirannya disebabkan oleh campur tangan militer barat dengan dalih membela hak asasi manusia dan demokrasi,” tuturnya.
AS sendiri melalui Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki telah membantah terlibat dalam kerusuhan yang terjadi di negara pecahan Uni Sovyet tersebut.
Kerusuhan yang terjadi di Kazakhstan berawal dari unjuk rasa akibat kenaikan harga BBM yang sangat tinggi.
Puncaknya para demonstran menyerang gedung pemerintahan dan membakar area kompleks kepresidenan.
Selain itu, sekitar 18 polisi yang bertugas menghalau demonstran dikabarkan tewas, dan tiga di antaranya terpenggal.
Baca Juga: Dubes Fadjroel Sampaikan Keadaan Terkini WNI di Kazakhstan
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev pun meminta pertolongan Rusia dan sekutunya untuk meredakan situasi kacau saat ini.
Tokayev sendiri menegaskan kerusuhan ini dipimpin oleh teroris asing, tanpa menyebut siapa yang terlibat.
Teranyar, Tokayev telah memerintahkan pasukan keamanan untuk menembak demonstran tanpa memberikan peringatan lebih dulu.
Tentara Rusia sendiri sudah tiba di Kazakhstan, Kamis (6/1/2022), dan akan bertindak sebagai pasukan perdamaian.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.