JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menginstruksikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial untuk melakukan langkah-langkah penanggulangan dampak banjir bandang dan longsor yang terjadi di Jayapura.
Di mana BNPB dan Kemensos diminta sigap dalam menyiapkan upaya penanggulangan jangka pendek serta jangka panjang agar bencana yang terjadi dapat diminimalisir dampaknya.
“Pertama tentu penanggulangan bencananya. Yang kita minta dari Kementerian Sosial supaya segera (menangani), kemudian BNPB untuk menanggulangi korban dan juga dibantu oleh TNI/Polri segera ditangani supaya mereka yang terkena bencana itu bisa ditangani dengan baik, pengungsi dan lainnya,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut Ma'ruf menyampaikan, dalam jangka panjang, seluruh jajaran terkait tidak hanya upaya-upaya bantuan yang dilakukan namun antisipasi tanggap bencana juga harus diperkuat.
“Jangka panjangnya, tentu kita harus mengantisipasi sumber-sumber yang menyebabkan terjadinya banjir itu. Bagaimana meminimalisir, kemudian bagaimana masyarakat lebih siap kalau terjadi banjir,” ujarnya.
“Jadi banjirnya diminimalisir, kemudian kesiapan masyarakat dalam menghadapi setiap terjadinya banjir bahkan bencana. Jadi kita itu siap selalu menghadapi bencana,” imbuh Ma'ruf.
Sebab, lanjut dia, secara letak geografis, Indonesia merupakan wilayah yang rawan terhadap terjadinya bencana.
Baca Juga: Jayapura Dikepung Banjir!
Sehingga, kewaspadaan dan perencanaan terhadap potensi terjadinya bencana merupakan faktor penting yang harus disiapkan.
“Mungkin selama ini kurang kita perhitungkan seperti Jayapura, ya. Tapi ternyata juga terjadi banjir. Itu harus ditata perencanaan pembangunan kotanya, kemudian juga kesiapan masyarakatnya,” tegas Ma'ruf.
Sebagai informasi, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) pada Jumat (7/01/2022), sampai saat ini masih dilakukan upaya-upaya evakuasi warga terdampak banjir dan longsor.
Sejumlah perahu karet dan truk serbaguna juga telah disiapkan untuk proses evakuasi warga.
Di sisi lain, pendataan korban, pemadaman listrik dan pemantauan curah hujan masih terus dilakukan oleh Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura.
Sementara itu, berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, banjir dan tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua, membuat total tujuh warga meninggal dunia.
Selain itu, musibah ini juga memaksa setidaknya 160 keluarga, termasuk 80 anak dan delapan balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.