JAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil riset dan survei nasional oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (PPIM UIN) menunjukkan bahwa hoaks berbasis agama terkait vaksinasi masih besar di kalangan masyarakat.
Dalam survei itu disebutkan, masih terdapat proporsi siswa yang menganggap vaksinasi bertentangan dengan ajaran agama.
Peneliti PPMI UIN Jakarta Narila Mutia Nasir menyebutkan, hasil survei nasional 2022 ini menunjukkan angka yang cukup besar terkait hoaks vaksin dan agama.
Angka itu menyentuh 12,88 persen yang mengganggap vaksinasi bertentangan dengan agama.
"Yang perlu kita jadikan perhatian juga adalah ternyata siswa itu beranggapan vaksinasi bertentangan dengan agama, 12,88 persen secara nasional," ujarnya sebagaimana dikutip KOMPAS TV dari Antara, Rabu (5/1/2022).
Baca Juga: Ratusan Kasus Omicron di Jakarta, Wagub DKI Persilakan Orang Tua Siswa Pilih PJJ
Dalam keterangannya, survei nasional itu dilakukan dengan menganalisa jawaban 2.358 siswa yang lolos uji perhatian (attention check) yang berasal dari SMA dan sederajat yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudiristek) serta Kementerian Agama (Kemenag) di 34 provinsi.
Ketika dilakukan survei dalam periode 1 September-7 Oktober 2021, saat itu terdapat 52,58 persen responden siswa di tingkat menengah atas yang belum melakukan vaksinasi Covid-19.
Survei juga menemukan bahwa 12,88 persen di antara responden berpendapat vaksinasi bertentangan dengan agama.
Sebanyak 14,8 persen responden siswa yang berada di sekolah naungan Kemendikbudristek meyakini hal tersebut dan 21,95 persen untuk responden dari sekolah di bawah Kemenag.
"Ini perlu kita jadikan satu pendekatan untuk kita melakukan promosi jika kita ingin meningkatkan upaya vaksinasi," kata Narila.
Baca Juga: Jakarta Mulai Terapkan PTM 100 Persen, Disdik: Jika Khawatir, Siswa Diizinkan Belajar di Rumah
Faktor itu dinilai menjadi penting karena survei ditemukan tingkat kepercayaan dengan tokoh agama masih tinggi di antara siswa, dengan 73,19 persen untuk tokoh agama nasional dan 73,99 persen untuk tokoh agama lokal.
Sementara tingkat kepercayaan tertinggi oleh siswa adalah keluarga dan orang terdekat sebesar 80,55 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.