JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Pancasila menjadi jaminan bahwa negara melindungi kebebasan masyarakat untuk memeluk agama yang diyakini.
Kebebasan ini, kata Wapres, terkait hak untuk memeluk dan menjalankan kegiatan keagamaan mereka masing-masing.
Negara akan melindungi warganya. Untuk itulah, Pancasila jadi titik temu agama-agama yang ada di Indonesia.
Selain itu, wapres juga mengatakan soal Pancasila yang dianggap cocok dengan masyarakat Indonesia. Bahkan, kata Wapres, sebagai dasar agama, Pancasila sejajalan dengan nilai agama yang dianut oleh masyarakat Indonesia
Hal itu diungkapkan Wapres Ma'ruf Amin saat meresmikan 6 rumah ibadah di lingkungan kampus Universitas Pancasila, Jakarta, Rabu (5/1/2022).
"Pancasila menjadi jaminan bahwa negara melindungi kebebasan memeluk agama," kata Wapres dalam sambutannya sebagaimana diikuti KOMPAS.TV secara daring, Rabu (5/1).
Baca Juga: Wapres Maruf Resmikan 6 Rumah Ibadah di Universitas Pancasila, Jadi yang Pertama di Indonesia
Hal itu juga, kata Wapres, menunjukkan pluralitas agama di Indonesia yang menurutnya merupakan keniscayaan yang harus disyukuri dan dipelihara oleh seluruh elemen masyarakat.
"Keberagaman ini, apabila kita rawat dengan pengetahuan dan toleransi, maka akan menjadi kekayaan yang luar biasa, yang jarang dimiliki oleh bangsa lain di dunia," tegasnya.
Wapres juga mengajak masyarakat untuk menjaga keberagaman di tengah kemajemukan bangsa Indonesia.
Salah satu caranya adalah dengan menjadikan toleransi jadi kunci utama dalam hidup bermasyarakat.
Dengan menjunjung tinggi toleransi antarumat, tambahnya, maka bangsa Indonesia dapat terhindar dari upaya yang memecah persatuan, seperti radikalisme dan ekstremisme.
"Toleransi adalah kuncinya. Toleransi membimbing kita pada moderasi beragama, sehingga kita terhindar dari fanatisme yang dapat mengarah pada fundamentalisme, radikalisme dan ekstremisme," jelasnya.
Baca Juga: Canangkan 2022 sebagai Tahun Toleransi, Menag Yaqut: Jadi Barometer Kerukunan Umat Beragama di Dunia
Wapres mengatakan, kerukunan antarumat beragama di Indonesia mendapat pengakuan dari negara lain.
Ia juga menegaskan, nilai-nilai toleransi di berbagai daerah di Indonesia akan dikembangkan ke seluruh dunia.
Wapres pun cerita. Majelis Hukama Al Muslimin, yang merupakan badan independen cendekiawan muslim lintas negara, pernah datang menemui Wapres dan menyatakan keinginan mereka belajar tentang toleransi antarumat beragama dari Indonesia.
"Ini saya kira kebanggaan kita, karena kita bisa merawat toleransi ini," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.