JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendesak pemerintah untuk membatalkan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah. Salah satu alasannya karena kini jumlah kasus Covid-19 khususnya varian Omicron yang mencapai 254 pasien.
"Apalagi dengan belajar dari beberapa negara seperti Korea Selatan yang sempat memberlakukan PTM 100 Persen tetapi dicabut dan sekolah ditutup lagi, karena menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," kata pria yang karib disapa HNW itu kepada KOMPAS TV, Rabu (5/1/2021).
Politikus PKS itu mengutip pernyataan Presiden Jokowi, yang mana pemerintah harus mengutamakan keselamatan rakyat dalam mengambil setiap kebijakan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Baca Juga: Wajib PTM 100 Persen Tuai Pro Kontra, Wali Kota Solo Gibran Tak Mau Ambil Risiko
Sehingga, untuk keselamatan anak didik, harus menjadi prioritas tertinggi saat menetapkan kebijakan pembelajaran.
“Kewajiban Negara memang untuk menyelenggarakan pendidikan nasional (pasal 31 UUD NRI 1945), tapi sesuai Pembukaan UUD RI 1945, Negara juga berkewajiban untuk melindungi seluruh Rakyat Indonesia, termasuk anak-anak Indonesia. Jangan sampai mereka menjadi korban karena kesembronoan atau ego birokrat semata,” katanya.
Ia menjelaslan, pemerintah pada dasarnya telah menyadari peningkatan potensi penularan Covid-19, dengan memperpanjang PPKM Jawa-Bali selama dua pekan hingga 17 Januari 2022.
Kebijakan tersebut membuat seluruh kota/kabupaten di DKI Jakarta, Banten, Yogyakarta, Bali, dan sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, akan menerapkan PPKM level 2.
“Dengan naiknya PPKM ke level ke 2 tersebut, khususnya di Jakarta, lazimnya berbagai kegiatan kembali disesuaikan dan dibatasi. Maka sudah sewajarnya kegiatan pembelajaran tatap muka yang akan diselenggarakan penuh juga harus mengalami penyesuaian," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Omicron Terus Bertambah, KPAI Minta Pemerintah Pertimbangkan Kelanjutan PTM 100 Persen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.