Kompas TV internasional kompas dunia

Kasus Covid-19 Melonjak di AS, Biden Minta Warga Perhatikan Tapi Tak Perlu Khawatir

Kompas.tv - 5 Januari 2022, 06:02 WIB
kasus-covid-19-melonjak-di-as-biden-minta-warga-perhatikan-tapi-tak-perlu-khawatir
Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara dengan Tim Tanggap COVID-19 di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa, 4 Januari 2022. (Sumber: Foto AP/Andrew Harnik)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak warganya untuk memberi perhatian pada kasus Covid-19, mengingat pada Selasa (4/1/2022) AS kembali mencatat rekor baru kasus harian.

Meskipun demikian, ia menyatakan warga tidak perlu mengkhawatirkan tentang kurangnya tes, penutupan sekolah dan gangguan lainnya.

Berbicara menjelang pertemuan dengan tim tanggap Covid-19 di Gedung Putih, Biden menyampaikan urgensi pemerintahannya saat ini adalah untuk mengatasi varian baru. Ia meyakinkan orang Amerika bahwa lonjakan saat ini memiliki sedikit kemiripan dengan masa awal ketika pandemi muncul. 

Baca Juga: Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi Covid-19!

Biden menekankan bahwa vaksin, suntikan booster, dan obat Covid-19 telah mengurangi bahaya bagi warga yang telah divaksin.

“Anda masih bisa terkena Covid-19, tetapi sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin, bahwa Anda akan menjadi sakit parah,” kata Biden ketika berbicara tentang orang yang divaksinasi.

"Tidak ada alasan, tidak ada alasan bagi siapa pun yang tidak divaksinasi. Ini akan terus menjadi pandemi bagi mereka yang tidak divaksinasi," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Dibandingkan tahun lalu, ketika masih banyak warga yang bekerja dan sebagian besar anak-anak masih pergi ke sekolah, kini kasus kematian dan penyakit serius sudah sangat menurun. Penurunan terutama terlihat pada warga yang telah divaksinasi.

Namun, selama beberapa minggu terakhir orang Amerika telah menghadapi kenyataan mengerikan tentang rumah sakit yang mencapai kapasitas maksimum. Rumah sakit juga kekurangan staf, ribuan penerbangan dibatalkan karena kru sakit atau dikarantina. Selain itu sekolah pun berkali-kali mengalami penutupan.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 Amerika Serikat Kembali Pecahkan Rekor, namun Rawat Inap dan Kematian Rendah

“Saya percaya sekolah harus tetap buka,” kata Biden. Ia menyebutkan bahwa AS memiliki dana untuk melakukan pengujian dan langkah-langkah mitigasi lainnya agar sekolah tetap buka selama lonjakan kasus.

Biden berencana untuk menggandakan pesanannya obat anti-virus yang diproduksi oleh Pfizer yang baru-baru ini disahkan oleh FDA.

Obat ini terbukti dapat untuk mencegah penyakit berkembang menjadi serius dan mencegah kematian akibat Covid-19. 

Secara total AS telah memesan 20 juta dosis obat Covid-19, dengan 10 juta pil pertama akan dikirimkan pada bulan Juni mendatang.

“Obat ini akan menjadi pengubah permainan dan memiliki potensi untuk mengubah dampak Covid-19 secara dramatis,” kata Biden tentang pil tersebut.

Baca Juga: Hadang Varian Omicron, Biden Distribusikan 500 Juta Alat Tes Cepat Covid-19 Gratis Kepada Rakyatnya

Namun demikian, Biden menghadapi tekanan untuk meningkatkan pengujian nasional, karena orang-orang berusaha untuk menentukan apakah mereka atau anggota keluarga mereka telah terinfeksi varian tersebut. Antrean panjang dan suasana kacau untuk melakukan tes selama liburan, telah menodai citra pemerintah.

“Saat pengujian, saya tahu ini tetap membuat frustrasi. Percayalah itu pun membuat saya frustrasi, tetapi kami sedang melakukan perbaikan, ”kata Biden.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x