BEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China turut mengecam pembunuhan jenderal papan atas Iran, Qassem Soleimani, pada 2020 lalu. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri China, Selasa (4/1/2022).
Soleimani dibunuh serangan drone Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Kematian Soleimani diperingati secara emosional di Iran dan Irak pada 3 Januari lalu.
Di Teheran, Presiden Ebrahim Raeisi mengutuk AS dan mendesak mantan presiden Donald Trump diadili.
Pada Selasa (4/1), juru bicara Kemlu China Wang Wenbin turut mengecam AS yang menurutnya kerap mengabaikan hukum internasional.
“Pembunuhan Soleimani adalah contoh lain kesembronoan AS mengabaikan norma hubungan internasional berdasarkan Piagam PBB, dan merupakan salah satu kejahatan perang AS lewat penyalahgunaan kekuatan,” kata Wang.
Baca Juga: Sosok Qasem Soleimani, Pimpinan Pasukan Iran yang Tewas dalam Serangan Udara Amerika
“AS berulangkali melanggar hukum internasional, menggunakan cara-cara teroris untuk melakukan pembunuhan terencana di negara berdaulat, serta membunuh ratusan ribu orang di berbagai penjuru dunia.”
“AS mengglorofikasi aksi brutal dan ilegal ini sebagai langkah menjaga ketertiban internasional yang seharusnya taat peraturan,” lanjut Wang.
Pembunuhan Soleimani hampir membuat Iran dan AS terlibat perang terbuka.
Teheran pun masih tak terima jenderal topnya dibunuh Pentagon. Presiden Raeisi mengancam balas dendam jika Trump tidak diseret ke pengadilan atas pembunuhan ini.
Selain mengecam pembunuhan Soleimani, Beijing juga mengutuk sikap AS yang mendukung kemerdekaan Taiwan.
Kemudian, Wang turut mengomentari pernyataan bersama antiperang atau perlombaan senjata nuklir yang dibuat lima negara, yakni China, AS, Rusia, Inggris Raya, dan Prancis.
“China berharap kelima negara itu akan lanjut mengembangkan rasa saling percaya yang strategis, memainkan peran positif dalam membangun perdamaian abadi dunia,” kata Wang.
Baca Juga: Kesal Diprovokasi Terus, Taiwan Minta China Hentikan Petualangan Militernya
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.