HERAT, KOMPAS.TV - Mantan tentara perempuan Afghanistan mengungkapkan ketakutannya selama berada di bawah kekuasaan Taliban.
Mantan tentara perempuan bernama Jami, 28 tahun, mengaku dirinya merasa seperti dipenjara selama Taliban berkuasa.
Ia mengatakan tak bisa bebas bepergian, apalagi statusnya sebagai bagian dari pemerintahan Afghanistan sebelumnya.
“Saya harus berada di rumah. Saya tak bisa keluar rumah. Saya begitu takut,” tutur Jamila yang merupakan perwira militer Afghanistan di Kota Herat dikutip dari VOA.
Baca Juga: Kebakaran Besar di Gedung Parlemen Afrika Selatan, Kepulan Asap Terlihat dari Gunung
Dilaporkan ada lebih dari 6.300 perempuan yang bergabung dengan mantan Pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF).
Tetapi, kini mereka tak hanya menghadapi ancaman sebagai mantan anggota militer Afghanistan, tetapi juga peraturan Taliban yang menekan perempuan.
“Kami tak memiliki harapan bahwa semuanya akan berubah. Saya pikir militer perempuan Afghanistan tak memiliki masa depan dengan Taliban,” ujar Jamila, yang tak menggunakan nama aslinya.
Setelah kembali berkuasa pada Agustus lalu, Taliban kembali memberlakukan peraturan yang menekan hak perempuan.
Baca Juga: Israel Ancam Serang Fasilitas Nuklir Iran: Kami Memiliki Kemampuan yang Tak Terbayangkan
Sumber : VOA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.