ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Empat tentara Pakistan tewas dalam baku tembak dengan kelompok Taliban Pakistan, kata Angkatan Bersenjata Pakistan hari Jumat (31/12/2021) seperti dilansir Straits Times, dalam konfrontasi paling mematikan antara gerilyawan dan pasukan keamanan sejak gencatan senjata dibatalkan awal bulan ini.
Pasukan keamanan menyerbu tempat persembunyian yang dicurigai di kota Mir Ali di Waziristan Utara ketika empat tentara tewas "dalam baku tembak yang intens", kata sebuah pernyataan militer.
Satu "teroris" ditangkap dengan senjata dan amunisi, tambahnya.
Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), gerakan terpisah namun memiliki akar yang sama dengan gerilyawan yang mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada pertengahan Agustus mengatakan serangan tentara itu berada di "pusat" kelompoknya.
TTP mengklaim dalam sebuah pernyataan tujuh tentara Pakistan tewas dalam serangan balasan hari Rabu malam, sementara para personil kelompoknya lolos tanpa cedera.
Dalam insiden terpisah, tentara Pakistan mengatakan hari Jumat, dua pria tewas dalam bentrokan di distrik Tank tetangga di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Para militan terlibat dalam "kegiatan teroris melawan pasukan keamanan, pembunuhan dan penculikan yang ditargetkan untuk tebusan", kata sebuah pernyataan.
Baca Juga: Bom Pinggir Jalan Tewaskan 4 Orang dan Lukai 15 Lainnya di Pakistan
TTP tidak mengomentari insiden kedua.
Wilayah perbatasan Pakistan yang bergolak telah lama menjadi benteng bagi kelompok-kelompok seperti TTP, yang beroperasi melintasi perbatasan keropos dengan Afghanistan.
Didirikan pada tahun 2007, gerakan ini paling terkenal karena serangan tahun 2014 di sebuah sekolah di Peshawar yang menewaskan hampir 150 anak.
Islamabad menanggapi dengan melancarkan tindakan keras terhadap kelompok Islam, memaksa kelompok tersebut lari terbirit-birit dan bersembunyi di Afghanistan.
Pakistan sekarang berusaha untuk menggagalkan kembalinya TTP di Afghanistan menyusul kemenangan Taliban Afghanistan.
TTP dan Islamabad menyetujui gencatan senjata pada bulan November.
Namun gencatan senjata runtuh pada 10 Desember, dengan kelompok garis keras menuduh pemerintah melanggar ketentuan gencatan senjata.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.