MERAUKE, KOMPAS.TV - Antara nyaman dan jengkel dirasakan para pengendara ketika melalui jalan transnasional yang masih dalam proses pengerjaan. Hal ini mempersulit para pengendara mulai dari daerah Mandom hingga ujung perkebunan kelapa sawit. Waktu perjalanan Merauke - Boven Digoel yang biasa ditempuh kurang lebih delapan jam, kini bisa mencapai 10-12 jam.
Baca Juga: Ini Lokasi Helikopter Airfast yang Sempat Hilang Kontak di Papua, Empat Orang Kru Ditemukan Warga
Pasalnya hingga di penghujung tahun 2021, proyek yang menelan dana 12 milyar lebih pada tahun anggaran 2020/2021 ini pengerjaannya belum juga rampung. Terlihat dari video amatir yang diunggah oleh warga, jalan transnasional masih porak poranda.
Tim redaksi sudah berusaha meminta keterangan dengan mengunjungi kantor satuan kerja PUPR Boven Digoel. Sayangnya, kondisi kantor terkunci tak berpenghuni.
Menjadi salah satu PR bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yakni pekerjaan preservasi Jalan Getentiri batas wilayah Kabupaten Boven Digoel tahun anggaran 2020/2021 yang belum rampung dikerjakan oleh pihak pemenang tender.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman resmi LPS PUPR, proyek ini bernilai Rp 121. 350.001.093,00 yang dikerjakan oleh PT Citra Salim Serasi yang berkedudukan di Bandar Lampung.
Pekerjaan Jalan Getentiri hingga batas wilayah merauke ini masih terus dikebut oleh pihak pemenang tender. Terlihat para pekerja masih mengerjakan proses pengaspalan sebagian jalan dan terpantau masih ada jalan yang belum dikerjakan sama sekali serta terdapat tumpukan karung semen di pinggir jalan.
Hal ini berbeda jauh dengan kondisi jalan dari Jembatan Kouh hingga Tanah Merah ibu kota Kabupaten Boven Digoel. Kondisi jalan terlihat mulus dan telah selesai dikerjakan, padahal kedua proyek ini dimulai dalam waktu bersamaan, hanya saja berbeda pemegang tender.
#TransPapua #BovenDigoel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.