DUBAI, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani buka suara mengenai kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan.
Saat berbicara kepada BBC, Ghani menyalahkan Amerika Serikat (AS) sehingga Taliban kembali menguasai negara itu pada Agustus lalu.
Ghani mengungkapkan hal tersebut, setelah ditanya mengenai banyak rakyat Afghanistan yang menyalahkan dirinya atas masalah yang menimpa negaranya saat ini.
Ia mengatakan kesalahan terbesarnya adalah terlalu percaya pada AS dan sekutunya.
Baca Juga: Mantan Presiden Afghanistan Mengaku Tak Punya Pilihan Lain Selain Melarikan Diri dari Kabul
“Mereka benar menyalahkan saya, mereka memiliki hak untuk itu. Saya percaya pada kerja sama internasional dan mengambil langkah tersebut,” katanya dilansir dari The Guardian.
“Kita semua memiliki kesalahan mengira kesabaran komunitas internasional akan bertahan lama,” ucap Ghani.
Ia juga mengkritik dan menyalahkan AS karena membiarkan pemerintahnya keluar dari pembicaraan damai selama selama bertahun-tahun dengan Taliban.
Ghani mengklaim bahwa kesepakatan yang ditandatangani di bawah utusan perdamaian AS, Zalmay Khalilzad pada dasarnya mengorbankan warga Afghanistan untuk kelancaran penarikan pasukan AS.
Baca Juga: Wow, Perempuan Ini Menang Lotere Rp713 Juta Ternyata karena Salah Pencet Tombol
“Dari segi proses, hasil, tanggung jawab jelas ada tim Amerika. Kami tak pernah diberi kesempatan untuk duduk bersama mereka (Taliban),” ujarnya.
“Duta Besar Khalilzad duduk bersama mereka. Itu menjadi masalah Amerika, bukan Afghanistan. Mereka menghapus kita,” kata Ghani.
Sementara itu Khalilzad sendiri mengungkapkan runtuhnya republik Afghanistan karena kegagalan dalam kepemimpinan negara itu.
Selain itu, juga karena tantara Afghanistan tak berusaha lebih keras saat menghadapi Taliban.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.