JAKARTA, KOMPAS.TV - Legenda sepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto meminta agar pelatih timnas, Shin Tae-yong tetap dipertahankan oleh PSSI terlepas dari apa pun hasil yang didapat di gelaran AFF 2020 ini.
Bagi legenda yang kerap dipanggil ‘Si Kurus’ ini, terlalu cepat menilai kekalahan timnas lawan Thailand 4-0 dijadikan tolak ukur kualitas STY. Apalagi, menurutnya, perkembangan timnas signfifikan dengan para pemain muda sebagai kuncinya.
“Kita jangan terlalu cepat menilai kekalahan ini sebagai kegagalan dari Shin Tae-yong. Dalam AFF kali ini jelas sekali terlihat progres yang cukup baik dari apa yang dilakukan oleh STY dalam gelaran AFF 2020,” ujarnya dalam rilis yang diterima KOMPAS TV pagi ini, Jumat (31/12).
Kurniawan yang merupakan Pemain pertama Indonesia yang berlaga di Liga Eropa, tepatnya di Liga Swiss bersama FC Luzern itu lantas menjelaskan, pemain-pemain muda yang dipilih oleh Shin Taeyong cukup bagus dan menunjukan permainan yang impresif, terutama ketika melawan Malaysia.
Baca Juga: Kurniawan DY Puji Rasa Lapar yang Ditunjukkan Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Meski begitu, Kurniawan mengakui kalau memang masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Shin Tae-yong mulai dari perbaikan mental pemain hingga barisan pertahanan yang masih terlalu terbuka sehingga Thailand bisa mencetak banyak gol di leg pertama.
“Tentu masih banyak PR bagi STY, yang pertama dan terpenting adalah mental bermain yang ditingkatkan. Rasa percaya diri pemain harus di maksimalkan. Pertahanan kita juga masih terlalu terbuka sehingga kita lihat pemainpemain Thailand bisa mencetak banyak gol,” katanya.
Hal senada juga diutarakan Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia, Ignatius Indro. Ia menilai Shin Tae-yong sangat layak dipertahankan karena sudah mengubah Timnas menjadi tim yang jauh lebih baik dari pelatih-pelatih sebelumnya.
“Saya melihat Shin Tae-yong mampu melihat apa yang menjadi kelemahan utama dari Timnas sebelumnya, yakni stamina. Sebelum STY, pemain timnas hanya mampu bermain satu babak saja, setelah itu habis. STY mampu meningkatkan stamina para pemain, bertarung sampai peluit akhir dibunyikan,” ujar Indro.
Baca Juga: "Ruang Ganti itu Biar Urusan Shin Tae-yong dan Para Pemain, Bukan Milik Ketua PSSI"
Indro juga menambahkan, pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh Shin Tae-yong kedepan adalah memperbaiki umpan kaki ke kaki dan memilih striker yang memiliki penyelesaian akhir yang baik.
“Masih ada pekerjaan rumah, memperbaiki umpan dari kaki ke kaki, karena ini yang cocok dilakukan oleh timnas, bukan dengan long ball atau drible. Striker kita juga masih kurang memiliki ‘killer insting’ di kotak penalti lawan, ini mungkin karena klub yang ada di Liga Indonesia lebih banyak menggunakan pemain asing, sehingga STY agak susah memilih striker,” katanya.
Kurniawan Dwi Yulianto hadir dalam acara Nobar terbatas Final Piala AFF yang dilakukan oleh Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) dan Kanalbola yang didukung oleh MILLS, sebagai apparel resmi Tim Nasional Indonesia Rabu malam lalu di kawasan Rawamangun Jakarta.
Pada pertandingan leg pertama Final Piala AFF 2020 Indonesia VS Thailand, Timnas Garuda harus mengakui kemenangan telak 0-4 tim Thailand.
Shin Tae-yong, baru dua tahun melatih Timnas Indonesia, itupun terganggu dengan adanya Pandemi Covid 19. Liga Indonesia juga baru beberapa bulan ini berjalan. STY telah mampu meningkatkan performa timnas, dan ini terlihat pada perhelatan turnamen ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.