KAIRO, KOMPAS.TV - Pihak berwenang Sudan mengatakan sedikitnya 38 orang tewas ketika sebuah tambang emas yang sudah tidak berfungsi runtuh di Provinsi Kordofan Barat, Selasa (28/12/2021).
Perusahaan pertambangan milik negara mengatakan dalam sebuah pernyataan, runtuhnya tambang yang sudah ditutup dan tidak berfungsi itu terjadi di Desa Fuja, sekitar 700 kilometer dari Ibu Kota Sudan, Khartoum.
Seperti dikutip dari The Associated Press, disebutkan juga ada orang-orang yang luka-luka akibat peristiwa ini, namun belum diketahui berapa jumlah korban luka.
Baca Juga: Demo Tolak Tambang Emas Di Maluku Utara Nyaris Ricuh
Perusahaan pertambangan memposting gambar di Facebook yang menunjukkan penduduk desa berkumpul di lokasi kejadian. Sementara itu, dua kapal keruk bekerja untuk menemukan kemungkinan korban dan jenazah yah masih tertimbun.
Perusahaan menyatakan tambang itu sebenarnya sudah tidak berfungsi, namun penambang lokal kembali bekerja setelah pasukan keamanan yang menjaga lokasi meninggalkan daerah itu. Tidak disebutkan kapan tambang itu sudah tidak digunakan lagi.
Perusahaan Sumber Daya Mineral Sudan dalam pernyataannya menyerukan pasukan untuk menjaga tambang tersebut untuk mencegah penambangan ilegal.
Baca Juga: Penampakan Tambang Emas Runtuh di Niger, Akibatkan 18 Orang Tewas!
Sudan adalah salah satu produsen emas utama, yang memiliki banyak tambang emas yang tersebar di seluruh negeri. Pada tahun 2020, negara Afrika Timur itu memproduksi 36,6 ton. Jumlah tersebut merupakan terbesar kedua di benua Afrika.
Pemerintah transisi telah mulai mengatur industri emas dalam dua tahun terakhir di tengah tuduhan penyelundupan emas.
Keruntuhan tambang emas sering terjadi di Sudan, di mana standar keselamatan tidak diberlakukan secara luas.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.