JAKARTA, KOMPAS.TV - Belajar dari peristiwa Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) memukul spion mobil yang menerobos rombongan Presiden Joko Widodo (Jokowi), rasanya kita perlu memahami kembali aturan berlalu lintas.
Terutama peraturan yang berhubungan dengan jenis-jenis kendaraan apa saja yang berhak menerima prioritas khusus di jalan raya.
Seperti yang diketahui bersama, dalam situasi dan kondisi tertentu, pengguna jalan raya mesti memberikan prioritas khusus bagi sejumlah jenis kendaraan.
Menurut Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 134, terdapat tujuh jenis kendaraan yang dapat memperoleh hak utama saat berada di jalan.
Baca Juga: Viral Netizen Mengaku Kaca Spionnya Dirusak Paspampres Rombongan Jokowi, Istana Buka Suara
Berikut daftar jenis kendaraan yang berhak menerima prioritas khusus di jalan raya, sesuai urutan atau tingkat kepentingannya.
Dari daftar tersebut, dapat dipahami bahwa rombongan Presiden Jokowi berhak menerima prioritas khusus karena termasuk jenis kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia.
Selain mendapatkan prioritas khusus, tujuh kendaraan itu juga tidak wajib mematuhi aturan lalu lintas, sebagaimana tertuang dalam Pasal 153 ayat 3.
Lebih lanjut, Pasal 287 ayat 4 menerangkan bahwa menghalangi kendaraan prioritas di jalan raya juga merupakan tindakan pelanggaran hukum.
Akibatnya, pelakunya dapat menerima ancaman pidana kurungan maksimal satu bulan atau denda paling besar Rp250 ribu.
Baca Juga: Viral! Paspampres Biarkan Ambulans Salip Mobil Presiden Jokowi
Belum lama ini, terjadi satu insiden pemukulan spion mobil oleh Paspampres. Kejadian itu lalu menjadi viral di jagad media sosial Tanah Air.
Peristiwa tersebut diduga terjadi karena mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda asal Depok, Jawa Barat bernama Taufan Aziz itu telah menerobos rombongan Presiden Jokowi.
Taufan pun mengaku, tak menyadari mobil yang dikendarainya menerobos rombongan Presiden Jokowi karena pada saat bersamaan ia sedang merekam iring-iringan Orang Nomor 1 di Indonesia itu.
Meski sempat viral, kini kasus tersebut sudah selesai lantaran pihak Paspampres telah mengganti kerusakan spion. Sementara Taufan telah mengakui kesalahannya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.