JAKARTA, KOMPAS TV - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selalu menempati posisi atas dalam setiap survei yang dilakukan sejumlah lembaga di Indonesia.
Bahkan, terbaru dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), elektabilitas Ganjar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan hasil yang seimbang.
Elektabilitas Prabowo sebesar 22,7 persen dan Ganjar mendapatkan nilai sebesar 22,5 persen.
Namun, hingga kini Ganjar belum juga mendapatkan lampu hijau dari PDIP untuk maju sebagai calon presiden (capres) dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: PDIP Minta Barisan Banteng Tak Mudah Diprovokasi Soal Capres dan Cawapres
Partai berlambang banteng moncong putih itu cenderung akan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani. Padahal, dalam survei yang sama, nama Puan hanya mendapatkan elektabilitas di angka 2,3 persen.
Melihat fenomena tersebut, SMRC melakukan penelitian bila Ganjar tak mendapat restu dari PDIP hingga nanti pendaftaran capres di Pilpres 2024 mendatang.
Hasilnya menunjukkan kalau Ganjar tetap mendapatkan dukungan dari masyarakat pada pesta demokrasi lima tahunan nanti.
"Hasil eksperimen menunjukkan bahwa bila Ganjar dicalonkan partai lain tanpa dukungan PDIP, sedangkan PDIP mendukung Prabowo, maka elektabilitas Ganjar tidak berbeda signifikan dengan yang diraihnya sekarang jika dalam Pilpres ia bersaing melawan Prabowo," kata kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas dalam pemaparan survei secara daring, Selasa (28/12/2021).
Ia menyebut, bila nantinya Ganjar dipasangkan dengan siapapun dalam pilpres, dia pun juga bisa mengalahkan pasangan Prabowo-Puan.
"Ganjar cenderung akan unggul, bahkan kalau Prabowo berpasangan dengan Puan," ujarnya.
Baca Juga: Survei PRC: Pendukung PDIP Lebih Memilih Ganjar Jadi Capres Ketimbang Puan
Menurut dia, Ganjar sudah memiliki basis pendukung tersendiri, sehingga dia tetap mendapatkan dukungan dari masyarakat meski nantinya PDIP tak mengusungnya menjadi capres.
"Secara umum, pemilih partai lebih mempertimbangkan kualitas personal capres dibanding keputusan yang dibuat partai," katanya.
Sebagai informasi, survei SMRC dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 8-16 Desember 2021 dan melibatkan 2.024 responden.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan metode multistage random sampling.
Adapun margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,2 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.